Profil Helman Sitohang, Dari Ladang Minyak ke Ladang Uang

Profil Helman Sitohang, Dari Ladang Minyak ke Ladang Uang
Helman Sitohang: Dari Ladang Minyak ke Ladang Uang

VINANSIA.COM - Helman Sitohang. Nama yang bagi sebagian besar orang Indonesia mungkin terdengar asing. Bukan karena ia kurang berprestasi, justru sebaliknya. Helman adalah salah satu putra bangsa yang namanya harum di kancah internasional.

Ia bukan pemain sinetron atau seleb TikTok. Helman adalah sosok yang tahu betul cara bermain di meja para taipan. Dari merger miliaran dolar hingga restrukturisasi korporasi, tangannya ikut bermain di balik layar. Dan yang lebih menarik? Ia memulai kariernya bukan dari gedung perkantoran ber-AC, melainkan dari sumur minyak.

Lulusan Teknik Perminyakan ITB ini pernah berkutat dengan lumpur dan minyak mentah. Namun, takdir berkata lain. Dunia finansial yang berkilau mulai memikatnya. Mungkin karena baginya, menghitung aliran uang lebih menarik ketimbang menghitung cadangan minyak.

Saat bergabung dengan Deutsche Bank pada 1990-an, ia langsung menyelam di dunia investment banking. Tak butuh waktu lama, talentanya tercium. ING Barings menjadi pemberhentian berikutnya sebelum akhirnya ia mendarat di Credit Suisse.

Tahun 1998, ketika Indonesia sedang terjerembab dalam krisis moneter, banyak bankir asing hengkang. Tapi Helman? Ia justru memilih bertahan. Mungkin ia melihat ada peluang di tengah reruntuhan ekonomi. Atau mungkin, jiwa petarungnya memang lebih besar dari rasa takutnya.

Dua puluh tahun lebih di Credit Suisse, kariernya meroket. Dari CEO Credit Suisse Indonesia, CEO Asia Tenggara, hingga CEO Asia Pasifik. Di tangannya, berbagai transaksi besar bernilai lebih dari US$200 miliar berhasil ditutup.

Tak heran, Helman Sitohang menjadi legenda di dunia perbankan investasi Asia. Bahkan saat skandal dan turbulensi melanda Credit Suisse, nama Helman tetap bersih. Itu mungkin salah satu alasannya mengapa Blackstone, raksasa investasi global, langsung mengajaknya bergabung sebagai penasihat senior.

Namun, ada satu hal yang menarik dari sosoknya. Meski bergelimang dolar, Helman tetap membumi. Ia tak segan berbagi pengalaman dengan anak-anak muda Indonesia yang bercita-cita menembus panggung global.

Helman sering berkata bahwa integritas adalah mata uang paling berharga. Di dunia di mana keserakahan bisa menggilas siapa saja, prinsip itu menjadi kompasnya. Bagi Helman, menjadi bankir bukan sekadar menghitung keuntungan. Lebih dari itu, ia percaya bahwa perbankan harus menciptakan nilai jangka panjang, bukan hanya untuk pemegang saham, tetapi juga untuk masyarakat luas.

Kini, ia memang tak lagi memegang jabatan eksekutif di bank. Tapi jangan salah, langkahnya belum berhenti. Di Blackstone, ia berperan dalam mengarahkan investasi triliunan rupiah ke proyek-proyek yang menjanjikan.

Helman Sitohang adalah bukti bahwa anak bangsa bisa bersaing di panggung global tanpa perlu mengorbankan integritas. Dari ladang minyak ke ladang uang, ia telah menunjukkan bahwa dengan keberanian, kecerdasan, dan keteguhan prinsip, siapa pun bisa meraih puncak dunia.

Dan untuk para anak muda yang bermimpi besar, ingatlah satu hal yang selalu dikatakan Helman: “Jangan takut menghadapi krisis, karena justru di situlah peluang terbesar sering tersembunyi.”

Helman sudah membuktikannya. Giliran Anda berikutnya.

#Profil

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index