India: Rising Star Ekonomi Asia

India: Rising Star Ekonomi Asia
India: Rising Star Ekonomi Asia

VINANSIA.COM - Ketika banyak negara masih terseok dalam perlambatan, India justru tampil sebagai anomali positif. Kuartal pertama 2025 mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,4%, tertinggi dalam setahun terakhir dan salah satu yang terbaik di Asia. 

Angka ini jauh melampaui ekspektasi analis, yang memperkirakan hanya 6,7%. Di tengah permintaan global yang lesu, suku bunga tinggi, dan ketegangan geopolitik yang belum mereda, India menunjukkan ketahanan dan momentum yang luar biasa.

Apa yang membuat India begitu istimewa di tengah situasi global yang menantang?

Mesin Domestik Jadi Tulang Punggung

Jawabannya terletak pada kekuatan domestik. Konsumsi rumah tangga, investasi swasta, dan belanja infrastruktur pemerintah menjadi pendorong utama pertumbuhan. Sektor manufaktur dan konstruksi mencatatkan pertumbuhan dua digit, menunjukkan bahwa basis produksi dalam negeri semakin solid. India tidak lagi hanya bergantung pada jasa dan ekspor; negara ini kini membangun kekuatan industrinya dari dalam.

Bonus Demografi: Kartu As Masa Depan

India kini merupakan negara dengan populasi terbesar di dunia, dan yang lebih penting, 65% dari penduduknya berusia di bawah 35 tahun. Ini adalah pasar tenaga kerja yang besar, produktif, dan konsumtif. Populasi muda berarti pertumbuhan konsumsi masih akan terus berlanjut, dan ini menjadi magnet bagi investasi asing langsung (FDI). Ketika banyak negara bergulat dengan populasi menua, India justru sedang memanen "bonus demografi".

Reformasi yang Konsisten

Pemerintah India tidak tinggal diam. Reformasi struktural terus berjalan, dari digitalisasi sistem pajak hingga deregulasi sektor industri. Program Make in India 2.0 mendorong produksi dalam negeri, sementara pembangunan infrastruktur logistik dilakukan secara masif. Hasilnya: biaya logistik menurun, daya saing meningkat, dan pelaku usaha lokal makin percaya diri.

Inovasi Digital yang Inklusif

Salah satu pembeda utama India dibanding negara berkembang lain adalah keberhasilannya membangun digital public infrastructure. Integrasi sistem seperti Aadhaar (identitas digital), UPI (sistem pembayaran instan), dan ONDC (platform e-commerce terbuka) menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan efisien.

Inklusi finansial meningkat tajam. UMKM yang sebelumnya kesulitan menjangkau pasar kini bisa langsung terhubung ke konsumen secara digital. Sistem pembayaran UPI kini disebut sebagai salah satu yang tercepat dan termurah di dunia. Ini bukan sekadar teknologi, tapi infrastruktur pertumbuhan ekonomi.

Stabilitas Politik = Kepercayaan Investor

India juga menikmati stabilitas politik relatif dalam sistem demokrasi yang besar. Dalam iklim global yang penuh ketidakpastian, stabilitas menjadi komoditas mahal. Investor global tidak hanya mencari potensi, tapi juga prediktabilitas. India menawarkan keduanya: prospek jangka panjang dan arah kebijakan yang relatif jelas.

Tak heran jika India kini disebut sebagai salah satu safe haven politik di kawasan Asia Selatan.

Peran Global yang Meningkat

India semakin aktif di panggung global. Sebagai anggota G20, BRICS+, dan QUAD, India memainkan peran unik sebagai penyeimbang antara Barat dan Tiongkok, antara negara maju dan berkembang. Dengan populasi besar, ekonomi terbuka, dan nilai-nilai demokrasi, India menjadi jembatan penting dalam geopolitik global.

Tantangan Tetap Ada

Namun, pertumbuhan pesat ini bukan tanpa tantangan. Tingkat pengangguran kaum muda masih tinggi, terutama di wilayah pedesaan. Ketimpangan antar wilayah dan keterbatasan akses pendidikan serta kesehatan menjadi pekerjaan rumah besar. Selain itu, India masih sangat bergantung pada impor energi, yang rentan terhadap fluktuasi harga global.

Meski begitu, pemerintah India tampak menyadari hal ini dan terus melakukan berbagai intervensi kebijakan untuk mengatasinya.

India Menuju Tiga Besar Dunia

Menurut proyeksi IMF, PDB nominal India akan mencapai US$4,33 triliun pada 2025, dan diproyeksikan tumbuh menjadi US$5,58 triliun pada 2028. Dengan tren ini, India akan melampaui Jerman dan Jepang dalam waktu tiga tahun, menjadikannya ekonomi terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Tiongkok.

Asia Sedang Rebalancing

Selama dua dekade terakhir, Asia hampir identik dengan Tiongkok. Namun kini, kita menyaksikan rebalancing. Rantai pasok mulai bergeser. Populasi Tiongkok mulai menua, sementara India baru saja memasuki masa keemasan demografinya. India tidak serta-merta menggantikan Tiongkok, tapi menjadi pelengkap strategis yang tak kalah penting.

Bukan Lagi Sekadar Potensi

India bukan lagi cerita tentang "masa depan". India adalah masa kini. Dengan pertumbuhan cepat, kebijakan reformis, stabilitas politik, dan ekosistem digital yang unik, India bukan hanya "rising star" Asia — ia kini mulai bersinar terang di panggung global.

Dan dunia, untuk pertama kalinya dalam waktu lama, mulai memperhatikannya dengan serius.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index