VINANSIA.COM – Pasar kripto mengalami tekanan besar dengan total kapitalisasi turun lebih dari 1% ke sekitar $3 triliun. Mulai dari Bitcoin, Ethereum, XRP, hingga Solana.
- Bitcoin jatuh di bawah $87.000
- Ethereum mendekati $3.000
- XRP turun ke $1,92
Altcoin besar lain seperti Solana, BNB, dan Dogecoin juga melemah.
Likuidasi Besar Akibat Penurunan Bitcoin
Bitcoin anjlok hampir $2.000 hanya dalam 30 menit setelah pasar AS dibuka. Dampaknya, sekitar $40 miliar nilai pasar Bitcoin hilang. Lebih dari $125 juta posisi long dilikuidasi dalam satu jam.
Likuidasi ini mempercepat penurunan karena trader dipaksa menjual aset saat harga jatuh.
Ketakutan Kenaikan Suku Bunga Bank of Japan (BoJ)
Investor selama ini memanfaatkan yen carry trade: meminjam yen murah lalu menginvestasikannya ke aset berisiko.
Jika BoJ menaikkan suku bunga, biaya pinjaman naik ? investor harus melunasi utang ? mereka menjual aset kripto.
Sejarah menunjukkan pola yang jelas:
- Juli 2024: Bitcoin turun 26% dalam seminggu setelah kenaikan suku bunga.
- Januari 2025: Penurunan 25% terjadi setelah kenaikan suku bunga.
Kekhawatiran kenaikan suku bunga BoJ pada 18–19 Desember 2025 membuat pasar global tertekan.
Kebijakan Federal Reserve Menambah Tekanan
- Inflasi di AS memang mereda, tetapi The Fed menunda pemangkasan suku bunga.
- Tingkat pengangguran naik ke 4,8%, namun kebijakan tetap hati-hati.
- Tanpa likuiditas tambahan, Bitcoin berisiko turun lebih jauh.
- Bahkan pembelian besar oleh Strategy milik Michael Saylor (10.600 BTC senilai hampir $1 miliar) tidak mampu menahan arus jual.
Mengapa Ini Bisa Jadi Guncangan Jangka Pendek
Ekonomi Jepang sedang lemah, GDP menyusut 0,6%. BoJ tidak bisa menaikkan suku bunga terlalu agresif.
Pemerintah Jepang menyiapkan paket stimulus ¥17 triliun untuk menambah likuiditas.
Secara global, AS, China, dan Kanada perlahan bergerak ke arah kebijakan moneter lebih longgar.
Sejarah menunjukkan: setelah penjualan panik membersihkan posisi lemah, pasar biasanya stabil dan membentuk dasar baru.
Penurunan kripto hari ini dipicu oleh likuidasi besar Bitcoin, ketakutan kenaikan suku bunga BoJ, dan ketidakpastian kebijakan The Fed.
Namun, analis menilai ini lebih sebagai guncangan jangka pendek. Stimulus Jepang dan tren global menuju kebijakan moneter longgar bisa menjadi katalis stabilisasi pasar dalam beberapa bulan ke depan.
