VINANSIA.COM – Max Keiser mungkin bukan nama yang asing di dunia kripto. Sosok flamboyan, nyentrik, dan penuh kontroversi ini dikenal sebagai salah satu pendukung Bitcoin paling vokal sejak era awal.
Tapi siapa sangka, pria kelahiran New York tahun 1960 ini dulunya justru berkarier di dunia teater dan komedi sebelum akhirnya terjun ke dunia keuangan?
Lahir dengan nama lengkap Timothy Maxwell Keiser, ia menempuh pendidikan teater di New York University. Setelah sempat menjajal dunia radio dan stand-up comedy, Keiser akhirnya mendarat di Wall Street.
Pada 1998, ia ikut mendirikan Hollywood Stock Exchange (HSX), sebuah platform simulasi keuangan yang menggunakan mata uang virtual bernama Hollywood dollar.
Platform ini memungkinkan orang bertaruh pada performa film atau selebritas, dan kemudian diakuisisi oleh Cantor Fitzgerald pada 2001.
Bintang Media Finansial
Kesuksesan HSX membawa Keiser ke dunia penyiaran. Ia memulai karier televisinya lewat acara “Rumble at the Box Office” di NBC, lalu memproduksi berbagai dokumenter keuangan seperti “People & Power” di Al Jazeera dan “The Oracle” di BBC.
Pada 2003, Keiser bertemu Stacey Herbert, seorang produser media asal Kanada yang kemudian menjadi istrinya. Sejak itu, keduanya hampir selalu tampil bersama dalam proyek-proyek siaran, termasuk program finansial andalan mereka, “The Keiser Report”, yang tayang di RT dari 2009 hingga 2022.
Jadi Orang Pertama yang Angkat Bitcoin di TV
Jauh sebelum Bitcoin jadi bahan obrolan di kafe atau grup WhatsApp, Keiser sudah mengulasnya di acara televisi. Pada 2010, saat Bitcoin masih dihargai sekitar $0.30, Keiser mulai membicarakan teknologi peer-to-peer ini secara serius.
Bahkan pada 2011, ia menyebut Bitcoin sebagai “cerita terbesar dekade ini.” Prediksinya terbukti—dua tahun kemudian ia jadi salah satu jutawan Bitcoin pertama.
Bersama istrinya, Keiser juga membuat podcast “The Orange Pill” pada 2020. Podcast ini fokus membahas Bitcoin dari sisi ekonomi dan politik. Namun, sejak pertengahan 2024, tidak ada lagi episode baru yang dirilis.
Tinggal di El Salvador, Jadi Penasehat Bukele
Sejak 2022, Keiser dan Stacey tinggal di El Salvador. Setelah Presiden Nayib Bukele mengesahkan Bitcoin sebagai mata uang resmi negara, Keiser ditunjuk sebagai penasihat senior untuk kebijakan Bitcoin. Ia bertugas merancang inisiatif agar Bitcoin bisa lebih terintegrasi dalam ekonomi lokal.
Ucapan Kontroversial, Tapi Tetap Disorot
Keiser dikenal dengan gaya bicara yang blak-blakan dan kerap bikin panas telinga. Ia menyebut altcoin seperti ETH, SOL, ADA, dan XRP sebagai “sampah tersentralisasi” dan memprediksi nilainya akan nol. Bahkan, ia pernah menyerukan agar para pendiri altcoin dipenjara, menyebut proyek mereka sebagai “terorisme finansial.”
Setelah Bitcoin ETF disetujui pada Januari 2024, ia menyindir investor ETF sebagai “dumb money” alias uang bodoh. Ia juga terang-terangan menghina dolar AS dengan menyebutnya “shitcoin Proof of Stake” setelah muncul usulan stablecoin berbasis Bitcoin dari Michael Saylor.
Nggak cuma kripto, Keiser juga menyerang bank raksasa seperti JPMorgan Chase. Ia menuding mereka memanipulasi harga perak dan mendorong masyarakat membeli logam mulia itu untuk melawan para spekulan.