Profil Joga Dharma Setiawan, Guru Besar UNDIP yang Kini Nahkodai PT Len Industri

Profil Joga Dharma Setiawan, Guru Besar UNDIP yang Kini Nahkodai PT Len Industri
Joga Dharma Setiawan: Guru Besar UNDIP yang Kini Nahkodai PT Len Industri

VINANSIA.COM - Joga Dharma Setiawan kini punya jabatan baru. Guru Besar Universitas Diponegoro ini ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Len Industri. Namanya mungkin tak sepopuler pejabat atau pengusaha lain, tapi rekam jejaknya bicara banyak.

Dari Akademisi ke Industri Pertahanan

Latar belakangnya akademik murni. B.Sc. dari Northeastern State University, M.Sc. bidang Aeronautika dari MIT, dan Ph.D. dari Michigan State University. Kelas berat. Puluhan tahun di kampus, berkutat dengan teknik mesin, robotika, dan sistem kontrol.

Kini, ia masuk ke industri pertahanan. Tugasnya tidak ringan. Erick Thohir yang menunjuknya menggarisbawahi tiga pekerjaan besar: optimalisasi dana PMN, menyelesaikan program prioritas industri pertahanan, dan memperbaiki keuangan Len Industri.

Len bukan perusahaan sembarangan. Ia induk dari holding DEFEND ID, tulang punggung industri pertahanan BUMN. Masalahnya klasik: efisiensi, inovasi, dan birokrasi. 

Joga Dharma akan menghadapi tantangan yang berbeda dari dunia akademik. Laboratorium dan kelas berganti menjadi ruang rapat dan kalkulasi bisnis.

Sejarah dan Posisi Strategis PT Len Industri

PT Len Industri bukan perusahaan baru. Ia lahir pada 1965 sebagai Lembaga Elektronika Nasional sebelum akhirnya bertransformasi menjadi BUMN berbasis teknologi pertahanan. Dengan pembentukan DEFEND ID, Len Industri kini menjadi pusat koordinasi bagi industri pertahanan di Indonesia, membawahi beberapa anak usaha strategis seperti PT Pindad, PT DI, dan PT Dahana.

Industri pertahanan di Indonesia menghadapi tantangan besar, mulai dari ketergantungan pada impor, efisiensi produksi, hingga tuntutan inovasi dalam teknologi. Di sinilah peran Joga Dharma diuji. Dengan latar belakang riset dan teknologi, mampukah ia mendorong perubahan signifikan dalam industri ini?

Ada tiga tantangan utama yang menunggu Joga Dharma di PT Len Industri:

1. Optimalisasi Penyerapan Dana PMN

Sebagai BUMN strategis, Len Industri mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk mendukung pengembangan teknologi dan kapasitas produksi. 

Masalahnya, penyerapan dana ini sering kali terhambat oleh birokrasi dan kurangnya eksekusi yang cepat. Joga Dharma diharapkan bisa mengatasi kendala ini dengan pendekatan berbasis data dan efisiensi.

2. Menyelesaikan Program Prioritas

Industri Pertahanan
Indonesia memiliki program besar dalam pengembangan industri pertahanan, termasuk produksi alutsista dalam negeri, kerja sama dengan mitra internasional, dan peningkatan kualitas produk. 

Dengan pengalaman di bidang penelitian dan teknologi, Joga Dharma diharapkan bisa membawa pendekatan baru dalam eksekusi program ini.

3. Memperbaiki Kinerja Keuangan

Sebagai BUMN, PT Len Industri tidak hanya harus inovatif, tetapi juga harus sehat secara finansial. Tantangan ini termasuk pengelolaan utang, peningkatan pendapatan dari proyek strategis, serta efisiensi dalam operasional perusahaan.

Dari Riset ke Implementasi: Adaptasi di Dunia Bisnis

Joga Dharma dikenal sebagai inovator di bidang teknik mesin dan robotika. Beberapa riset yang pernah ia kembangkan meliputi:

- Bionic hand – teknologi tangan robotik yang dikembangkan untuk keperluan medis dan industri.

- Robotic sailboat – inovasi dalam navigasi otomatis berbasis kecerdasan buatan.

- Nano satellite tracker – pengembangan pelacak satelit berbasis teknologi nano.

- Aplikasi IoT dengan komunikasi LoRA – sistem komunikasi berbasis Internet of Things untuk industri.

Namun, dunia bisnis berbeda dengan laboratorium. Keputusan harus cepat, berdampak langsung pada keuangan, dan tidak bisa bergantung pada idealisme semata. Adaptasi ini yang akan menjadi ujian bagi Joga Dharma.

Masa Depan Len Industri di Tangan Akademisi

Masuknya Joga Dharma ke dunia industri pertahanan bisa menjadi eksperimen menarik. Jika berhasil, ini bisa membuka jalan bagi lebih banyak akademisi untuk masuk ke dunia industri dan mengembangkan inovasi secara langsung. Jika gagal, skeptisisme terhadap kepemimpinan berbasis akademik akan semakin menguat.

Tapi, satu hal yang pasti: ia bukan orang yang minim inovasi. Dari robotika hingga satelit, karyanya di kampus menunjukkan bahwa ia punya cara berpikir out of the box.

Kini, ia harus menerapkan pola pikir itu dalam sistem yang lebih besar. Bukan sekadar mengembangkan teknologi, tapi membuatnya relevan secara bisnis dan strategis.

Selamat datang di dunia baru, Prof. Joga. Tantangannya lebih dari sekadar algoritma dan mekanika. Ini tentang strategi, manuver politik, dan eksekusi yang tajam. Kita lihat bagaimana ia menavigasi kapal besar bernama Len Industri.

#Profil

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index