VINANSIA.COM – Data inflasi terbaru dari Amerika Serikat membawa angin segar bagi pasar keuangan global. Indeks Harga Konsumen (CPI) bulan Agustus naik 2,7% secara tahunan, sesuai dengan ekspektasi pasar.
Sementara itu, Indeks Harga Produsen (PPI) turun tajam menjadi 1,8%, lebih rendah dari perkiraan 2,1%. Angka ini menandakan bahwa tekanan harga di sektor riil mulai mereda.
Kabar tersebut langsung disambut positif oleh investor. Pasar saham melonjak, imbal hasil obligasi AS turun, dan aset kripto kembali meroket. Optimisme ini muncul karena data inflasi memberi sinyal bahwa The Fed berpeluang mengambil sikap lebih dovish, termasuk kemungkinan menurunkan suku bunga sebelum akhir 2025.
Bagi kripto seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), pelonggaran kebijakan moneter adalah katalis besar. Sejarah menunjukkan bahwa injeksi likuiditas sering menjadi bahan bakar utama bull run kripto. Kini, fokus pasar bergeser dari kekhawatiran makro ke arah price discovery dan potensi kenaikan harga yang lebih tinggi.
Prospek Harga Bitcoin (BTC): Menuju $115.000?
Bitcoin saat ini menunjukkan momentum bullish yang sangat kuat. Setelah konsolidasi di dekat level tertinggi baru-baru ini, BTC kembali mendapat dorongan dari data inflasi yang mendingin. Likuiditas tambahan dan meningkatnya selera risiko memperkuat tren kenaikan.
- Support jangka pendek: $113.000 – $114.000
- Resistance terdekat: $117.000 – $120.000
Jika Bitcoin berhasil menembus dan bertahan di atas $118.000 bulan ini, target menengah bisa naik ke kisaran $130.000 – $140.000. Analisis teknikal juga mendukung skenario ini. Indikator RSI mingguan berada di atas rata-rata dan menunjukkan divergensi bullish. Selain itu, harga memantul sebelum menyentuh support, menguatkan klaim bahwa tren naik masih berlanjut.
Dengan masuknya arus dana institusional serta disetujuinya ETF berbasis Bitcoin, tekanan beli kian besar. Kondisi ini membuka peluang BTC mencapai $125.000 dalam waktu dekat, bahkan berpotensi lebih tinggi jika momentum terus berlanjut.
Prospek Harga Ethereum (ETH): ATH Baru di Depan Mata?
Ethereum juga tak kalah menarik. Saat ini, sekitar 30% dari total suplai ETH sudah di-stake, yang otomatis mengurangi likuiditas beredar di pasar. Ditambah lagi, saldo ETH di bursa mencapai titik terendah sepanjang sejarah, sementara posisi short justru meningkat. Kondisi ini menciptakan potensi tekanan beli yang kuat.
- Target jangka pendek: $2.800 – $3.200
- Proyeksi menengah: $3.800 – $4.200
Namun, meski fundamentalnya positif, indikator teknikal menunjukkan sinyal campuran. Aliran dana (Chaikin Money Flow/CMF) mulai melemah, menandakan berkurangnya inflow modal. Sementara itu, indikator MACD memperlihatkan potensi bearish crossover, yang bisa menekan harga turun.
Jika ETH terkoreksi, support penting ada di $4.271. Apabila level ini bertahan, rebound bisa mendorong harga ke rekor baru. Tetapi jika jebol, ETH berisiko turun ke bawah $4.000 sebelum melanjutkan kenaikan berikutnya.
Efek Domino ke Altcoin
Seperti siklus sebelumnya, kenaikan Bitcoin biasanya diikuti lonjakan altcoin. Saat BTC menembus level psikologis baru, perhatian investor mulai beralih ke aset lain seperti Ethereum, Solana, dan token DeFi. Saat ini, dominasi altcoin mulai meningkat, menjadi tanda awal pergeseran arus modal.
Jika Bitcoin mencapai $125.000, altcoin berpotensi mengalami reli besar. Likuiditas yang melimpah bisa memicu tren alt season, di mana banyak token menembus level tertinggi baru.
Faktor Pendorong Utama
Ada beberapa faktor penting yang menopang optimisme bull run kripto kali ini:
- Inflasi mereda
Data CPI dan PPI terbaru memperkuat pandangan bahwa inflasi terkendali. - Sikap dovish The Fed
Ekspektasi pemangkasan suku bunga menambah sentimen positif bagi aset berisiko. - Arus masuk institusi
Dukungan ETF kripto dan partisipasi manajer aset besar meningkatkan kredibilitas pasar. - Aksi akumulasi
Data on-chain menunjukkan akumulasi BTC dan ETH terus berlanjut, baik oleh ritel maupun institusi.
Ketika inflasi AS mendingin, suku bunga berpotensi dipangkas, dan arus modal masuk yang semakin besar, pasar kripto berada di jalur yang sangat bullish. Bitcoin berpeluang menuju $125.000, sementara Ethereum bisa menembus $4.200 dalam jangka menengah.
Selain dua aset utama, altcoin juga diperkirakan ikut meroket seiring meningkatnya likuiditas. Singkatnya, skenario makro kali ini memberi bahan bakar penuh bagi kelanjutan bull run. Pertanyaan utamanya bukan lagi apakah pasar naik, tapi seberapa cepat harga bisa menembus rekor baru.