VINANSIA.COM – Peluncuran ETF berbasis staking pertama di Amerika Serikat langsung menggemparkan dunia kripto. Solana (SOL) menjadi bintang utama lewat produk Bitwise Solana Staking ETF (BSOL), yang memberikan eksposur langsung ke aset SOL sekaligus hasil staking tahunan.
ETF Solana Langsung Pecahkan Rekor Hari Pertama
The Bit Journal melaporkan, Bitwise resmi meluncurkan BSOL ETF, dan hasilnya luar biasa. Hanya dalam satu hari perdagangan pertama, ETF ini mencatat:
- Arus masuk dana sebesar USD 69 juta, dan
- Volume perdagangan mencapai USD 57,9 juta.
Menurut analis Bloomberg, Eric Balchunas, ini adalah ETF kripto baru dengan kinerja pembukaan terbaik tahun ini. Dengan tambahan modal awal (pre-seed) sebesar USD 220 juta, total dana kelolaan (AUM) BSOL mencapai USD 289 juta di hari pertama.
ETF ini bukan hanya tentang harga, tapi juga memberikan hasil staking. BSOL mengenakan biaya manajemen 0,20%, namun gratis biaya (0%) untuk 3 bulan pertama hingga total asetnya mencapai USD 1 miliar.
Langkah ini memberi insentif besar bagi investor awal yang ingin mencoba eksposur ke Solana tanpa risiko besar.
Mengapa ETF Solana Menarik Perhatian Investor Besar
Keberhasilan peluncuran BSOL bukan kebetulan. Ada tiga alasan utama kenapa investor institusional langsung melirik:
1. Ada hasil nyata dari staking.
Sekitar 82% aset Solana di ETF ini sudah di-stake melalui Helius Labs, dengan target mencapai 100%. Ini menghasilkan imbal hasil tahunan sekitar 7%. Sangat menarik bagi investor yang biasanya menghindari risiko operasional node sendiri.
2. Fundamental jaringan Solana kuat.
Tahun 2024, uptime jaringan Solana mencapai 99,9%, TVL (total value locked) di sektor DeFi-nya naik tiga kali lipat, dan volume transaksi melampaui Ethereum.
3. Kejelasan regulasi mulai terbentuk.
Otoritas AS kini mulai mengizinkan produk kripto berbasis staking di bawah pengawasan yang jelas, membuat investor institusional lebih percaya diri.
Singkatnya, ETF Solana ini bukan cuma soal spekulasi harga, tapi tentang infrastruktur yang menghasilkan pendapatan pasif dengan regulasi resmi.
Dampak ETF Solana terhadap Harga SOL
Peluncuran ETF ini berpotensi menjadi katalis besar bagi kenaikan harga SOL. Saat ini, 70% suplai SOL sudah di-stake, artinya likuiditas di pasar makin ketat. BSOL yang men-stake 100% dari asetnya akan semakin mempersempit suplai yang beredar.
Riset K33 menunjukkan ada korelasi kuat (R² = 0,80) antara arus masuk dana ETF dan kenaikan harga aset kripto dalam 30 hari berikutnya.
Dengan karakteristik staking tinggi, fundamental kuat, dan akses institusional yang semakin mudah, efek domino ETF ini bisa memperkuat tren kenaikan SOL.
Jika ETF Solana menarik arus dana baru sebesar USD 5–8 miliar, maka potensi kenaikan harga SOL mencapai 60–120%.
Beberapa analis bahkan memperkirakan SOL bisa menembus USD 500+ pada siklus berikutnya, atau sekitar Rp8,3 juta.
Apakah Solana Bisa Benar-Benar Terbang?
Dari sisi makroekonomi, situasi saat ini bercampur antara bullish jangka menengah dan volatilitas jangka pendek.
The Fed baru saja menurunkan suku bunga, namun pernyataan Jerome Powell yang hawkish membuat investor tetap berhati-hati. Likuiditas global memang bertambah, tapi belum cukup kuat untuk menyalakan risk appetite besar-besaran.
Dolar AS (DXY) masih bertahan di level tinggi, membuat investor besar selektif masuk ke aset berisiko. Namun jika inflasi terus turun dan Fed memulai siklus penurunan suku bunga lebih agresif di Q1 2026, arus dana bisa kembali deras ke kripto.
Di sisi lain, ETF Solana membawa narasi baru: kripto bukan cuma spekulasi, tapi aset produktif dengan imbal hasil tetap. Ini yang membuat institusi bisa masuk tanpa dianggap “bermain koin”.
Prediksi makro 3 bulan ke depan:
| Faktor Ekonomi | Dampak ke Solana | Keterangan |
|---|---|---|
| Penurunan suku bunga Fed | Positif | Meningkatkan arus modal ke aset berisiko |
| Penguatan Dolar AS | Negatif sementara | Menekan harga kripto jangka pendek |
| Arus dana ETF baru | Positif kuat | Likuiditas masuk langsung ke SOL |
| Inflasi AS menurun | Positif | Mendorong siklus risk-on baru |
Jika tren makro global mendukung dan dana institusional terus masuk lewat BSOL, maka Solana berpotensi menembus USD 250–300 pada awal 2026, dengan kemungkinan lanjutan hingga USD 500+ di puncak siklus bullish berikutnya.