Mengenal Private Equity

Panduan Lengkap untuk Investor dan Pemula (2)

Panduan Lengkap untuk Investor dan Pemula (2)
Panduan Lengkap untuk Investor dan Pemula (1)

VINANSIA.COM - Sebelumnya kita telah membahas soal definisi private equity, sejarah, dan perbedaan dengan pasar modal. Untuk saat ini, mari kita fokus pada struktur dana dan strategi investasi yang menjadi fondasi dunia private equity. 

Struktur Dana Private Equity

Sebelum terjun lebih dalam ke strategi dan analisis investasi, penting untuk memahami dulu bagaimana struktur dana private equity dibangun. Ada dua pihak utama yang bekerja sama dalam dana PE: Limited Partners (LP) dan General Partners (GP).

1. Limited Partners (LP) dan General Partners (GP)

Dalam dunia private equity, terdapat dua kelompok utama yang memiliki peran krusial, yaitu Limited Partners (LP) dan General Partners (GP).

Limited Partners (LP) adalah pihak yang menyediakan modal dalam dana private equity. Mereka bisa berupa institusi besar seperti dana pensiun, bank, perusahaan asuransi, atau individu kaya (high-net-worth individuals). LP pada dasarnya adalah investor pasif, yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan investasi. Mereka menempatkan dana mereka dalam pengelolaan GP dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut.

General Partners (GP) adalah pihak yang bertanggung jawab dalam mengelola dana. Mereka memilih perusahaan untuk diinvestasikan, mengatur dan menjalankan strategi bisnis, serta menjual perusahaan tersebut ketika sudah waktunya untuk mendapatkan keuntungan. GP juga memiliki investasi pribadi dalam dana mereka, sebagai bentuk komitmen dan kepercayaan terhadap keberhasilan dana tersebut.

2. Fungsi dan Peran dalam Pengelolaan Dana

Peran LP adalah sebagai pemberi dana. Mereka memberikan modal untuk dikelola oleh GP, tetapi tidak terlibat dalam pengambilan keputusan operasional harian atau strategi investasi. Sebagai gantinya, LP akan mendapatkan bagi hasil dari keuntungan yang diperoleh dari investasi.

Peran GP adalah sebagai pengelola dana. Mereka yang akan memilih perusahaan mana yang akan diinvestasikan, menentukan strategi untuk meningkatkan kinerja perusahaan tersebut, dan akhirnya menjualnya untuk mendapatkan keuntungan. Selain itu, GP juga bertanggung jawab untuk melakukan due diligence (penyaringan dan penelitian mendalam) sebelum memilih investasi.

3. Mekanisme Fee dan Pembagian Keuntungan

Di dunia private equity, ada mekanisme fee yang cukup khas, yaitu struktur 2 and 20:

  • Management Fee (2%): Setiap tahun, GP akan menerima biaya manajemen sekitar 2% dari dana yang dikelola. Biaya ini digunakan untuk mendanai operasional dan biaya manajerial dana PE tersebut.
  • Carried Interest (20%): Setelah LP mendapatkan kembali modal yang mereka investasikan, GP akan memperoleh bagian dari keuntungan yang melebihi nilai modal tersebut. Biasanya, GP mendapat sekitar 20% dari keuntungan yang dihasilkan. Ini menjadi insentif bagi GP untuk mengelola dana dengan sebaik-baiknya agar dapat menghasilkan return yang maksimal.

Strategi Investasi dalam Private Equity

Sekarang, mari kita bahas berbagai strategi investasi yang digunakan oleh dana private equity untuk mencapainya.

1. Buyout dan Divestasi

Strategi pertama yang sering digunakan dalam private equity adalah buyout. Dalam strategi ini, dana PE membeli perusahaan yang dianggap memiliki potensi untuk berkembang. Setelah membeli perusahaan tersebut, GP akan melakukan berbagai perbaikan operasional dan finansial untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Tujuannya adalah untuk menjual kembali perusahaan tersebut dalam jangka waktu tertentu dengan harga yang lebih tinggi.

Setelah perusahaan berhasil diperbaiki, GP akan melakukan divestasi atau penjualan perusahaan. Divestasi bisa dilakukan melalui beberapa cara: menjual perusahaan ke pihak ketiga, melakukan IPO (Initial Public Offering), atau menjual ke investor lain. Tujuan utama dari buyout dan divestasi adalah untuk mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual.

2. Ekspansi Bisnis dan Peningkatan Kinerja

Private equity juga seringkali berfokus pada ekspansi bisnis dan peningkatan kinerja perusahaan yang diinvestasikan. Dana PE akan bekerja sama dengan perusahaan target untuk memperkenalkan produk baru, memperluas pasar, atau meningkatkan efisiensi operasional. Dengan melakukan hal ini, perusahaan akan menjadi lebih besar dan lebih menguntungkan.

Misalnya, GP bisa membantu perusahaan mengembangkan model bisnis baru, menambah lini produk, atau menambah kanal distribusi. Dengan cara ini, dana PE bisa menciptakan nilai lebih dari perusahaan target sebelum akhirnya dijual kembali.

3. Diversifikasi Portofolio

Diversifikasi adalah salah satu cara untuk mengurangi risiko dalam investasi. Dalam private equity, diversifikasi bisa dilakukan dengan menginvestasikan dana di berbagai sektor atau jenis perusahaan yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa jika salah satu investasi mengalami kerugian, masih ada investasi lain dalam portofolio yang dapat memberikan keuntungan.

Misalnya, jika dana PE menginvestasikan modal di sektor teknologi, kesehatan, dan energi, dan salah satu sektor mengalami penurunan, sektor lainnya bisa saja memberikan keuntungan yang bisa menutup kerugian tersebut.

4. Fokus pada Industri Tertentu

Beberapa dana private equity memilih untuk berfokus pada sektor atau industri tertentu, misalnya teknologi, kesehatan, energi, atau sektor lain yang dianggap memiliki potensi pertumbuhan tinggi. Fokus pada industri tertentu memungkinkan GP untuk memanfaatkan pengetahuan dan jaringan mereka di sektor tersebut untuk memilih investasi yang lebih tepat dan menguntungkan.

Dengan mendalami industri tertentu, GP bisa lebih cepat mengenali peluang bisnis yang menguntungkan dan melakukan investasi yang lebih strategis.

Halaman

#Private Equity

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index