VINANSIA.COM - Singapura mungkin kecil secara geografis, tapi besar dalam urusan modal.
Sudah satu dekade lebih negara-kota ini menjadi investor asing terbesar di Indonesia. Pada triwulan I 2025 saja, Singapura menanamkan investasi sebesar US$ 4,6 miliar ke tanah air—melampaui Hong Kong, China, Jepang, bahkan Malaysia. Sepanjang 2024, total investasinya mencapai US$ 20,1 miliar atau sekitar Rp327 triliun. Fantastis.
Tapi bagaimana bisa negara dengan populasi tak lebih dari 6 juta jiwa mendominasi investasi di negara berpenduduk 280 juta orang?
Jawabannya: Singapura bukan sekadar investor. Ia adalah hub.
Bukan dari Singapura, Tapi Lewat Singapura
Banyak yang keliru menafsirkan angka-angka investasi. Ketika disebut “investasi dari Singapura”, sering kali itu hanyalah jalur perantara. Uang yang tercatat dari Singapura sebenarnya bisa berasal dari Jepang, Amerika Serikat, Uni Eropa, bahkan dari Indonesia sendiri.
Mengapa melewati Singapura? Karena negara ini punya ekosistem finansial yang lengkap, efisien, dan transparan. Sebagai salah satu pusat keuangan global, Singapura menjadi pilihan utama perusahaan multinasional untuk membuka kantor regional. Investasi ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia, biasanya disalurkan melalui entitas bisnis yang berbasis di sana.
Strategi yang Terencana
Singapura tahu betul bahwa dengan keterbatasan sumber daya alam, mereka tak bisa hanya mengandalkan sektor primer. Maka mereka bangun keunggulan di sektor jasa keuangan, logistik, teknologi, dan regulasi yang ramah bisnis.
Hasilnya? Dunia datang untuk berinvestasi, dan Singapura jadi pintu masuknya.
Bahkan bagi investor lokal Indonesia, Singapura sering menjadi tempat ‘memutar uang’ sebelum kembali masuk ke Indonesia dalam bentuk investasi asing.
Bukan Sekadar Modal, Tapi Akses
Investasi Singapura tidak hanya berbentuk uang. Ia hadir lewat koneksi, manajemen modern, teknologi, dan standar tata kelola.
Dalam konteks Indonesia, modal dari Singapura banyak masuk ke sektor yang sedang jadi prioritas pemerintah:
Manufaktur berorientasi ekspor
Infrastruktur digital dan logistik
Hilirisasi industri
Energi baru dan terbarukan
Singapura juga banyak terlibat dalam pengembangan kawasan seperti Batam–Bintan–Karimun (BBK) dan sektor properti di kota besar.
Koneksi yang Tak Mudah Tergantikan
Kedekatan geografis, relasi diplomatik yang stabil, serta kesamaan kepentingan regional membuat Indonesia dan Singapura saling membutuhkan. Bagi Singapura, Indonesia adalah pasar besar sekaligus mitra strategis di tengah kompetisi ekonomi Asia.
Dan bagi Indonesia, Singapura adalah pintu menuju aliran modal global—sekaligus jembatan untuk memperluas akses ke pasar internasional.
Apa Artinya Bagi Indonesia?
Pertama, Indonesia perlu terus memperbaiki iklim usaha domestik agar investasi tak harus selalu “diputar dulu” lewat negara lain. Kedua, penting bagi pemerintah untuk tidak hanya mengejar angka investasi, tapi juga memastikan bahwa modal yang masuk memberi nilai tambah bagi ekonomi lokal—dari lapangan kerja hingga transfer teknologi.
Karena pada akhirnya, peran Singapura sebagai investor terbesar adalah peluang besar, asal bisa dimanfaatkan dengan bijak.