Panduan Super Lengkap Mengerti Return on Equity (ROE)

Panduan Super Lengkap Mengerti Return on Equity (ROE)
Panduan Lengkap untuk Memahami Apa itu Return on Equity (ROE) (Ilustasi:unsplash.com)

VINANSIA.COM - Bayangkan kamu membeli sebuah toko kelontong kecil. Kamu menginvestasikan Rp 10 juta untuk membeli peralatan, persediaan, dan menyewa toko. Di akhir tahun pertama, tokomu menghasilkan laba bersih Rp 2 juta.

Berapa "keuntungan" yang kamu dapatkan dari investasi di toko kelontong tersebut? Untuk mengetahui hal ini, kamu bisa menggunakan Return on Equity (ROE).

ROE adalah tolok ukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari modal yang diinvestasikan oleh pemegang saham (seperti kamu).

Dalam kasus toko kelontongmu:

Modal yang diinvestasikan: Rp 10 juta

Laba bersih: Rp 2 juta

ROE toko kelontongmu:

ROE = Rp 2 juta / Rp 10 juta = 20%
Artinya, dari setiap Rp 1 yang kamu investasikan, tokomu bisa menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,20.

Semakin tinggi ROE, semakin menunjukkan bahwa perusahaan tersebut dikelola dengan baik dan mampu menghasilkan laba yang besar.

Contoh Lain:

Investasi di Saham: Kamu membeli 100 lembar saham perusahaan X dengan harga Rp 1.000 per lembar, sehingga total investasimu adalah Rp 100.000. Di akhir tahun, perusahaan X menghasilkan laba bersih sebesar Rp 10.000 per lembar saham.

ROE perusahaan X:

ROE = Rp 10.000 / Rp 1.000 = 10

ROE investasimu:

ROE = (Rp 10.000 x 100) / Rp 100.000 = 10

Artinya, dari setiap Rp 1 yang kamu investasikan di saham perusahaan X, kamu bisa menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,10.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Standar ROE berbeda-beda di setiap industri. Contohnya, perusahaan teknologi yang baru merintis umumnya memiliki ROE yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan consumer goods yang sudah mapan.

ROE bisa tinggi karena laba bersih tinggi atau karena ekuitas pemegang saham yang rendah. Pastikan kamu juga memeriksa profit margin perusahaan untuk memahami bagaimana mereka menghasilkan laba bersih.

Perusahaan yang banyak menggunakan utang dapat memiliki ROE yang lebih tinggi. Hal ini karena utang juga dianggap sebagai modal, tapi perlu diingat bahwa utang juga memiliki bunga.

Tips Menggunakan ROE

Bandingkan ROE perusahaan dengan rata-rata ROE di industrinya. Perhatikan tren ROE perusahaan dari waktu ke waktu. ROE yang terus meningkat umumnya lebih baik.

Gunakan ROE bersama dengan rasio keuangan lain seperti Debt to Equity Ratio (DER) untuk mendapatkan analisis yang lebih lengkap.

Kesimpulan

ROE merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur profitabilitas perusahaan dari sudut pandang investor. ROE yang tinggi menunjukkan perusahaan yang dikelola dengan baik dan mampu menghasilkan laba yang besar.

Namun, analisis ROE perlu dikombinasikan dengan analisis rasio keuangan lain dan pertimbangan faktor-faktor seperti industri dan kebijakan utang perusahaan.

Dengan memahami ROE dan cara menganalisanya, kamu dapat menjadi investor yang lebih cerdas dan mampu mengambil keputusan investasi yang lebih tepat.

#Pengertian ROE

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index
Seedbacklink