VINANSIA.COM – Investasi adalah langkah penting dalam membangun masa depan finansial yang stabil dan sejahtera. Namun, sering kali terdapat anggapan keliru tentang investasi yang menghambat pemodal pemula untuk memulai perjalanan investasi secara mandiri.
Berikut adalah 6 anggapan keliru umum tentang investasi beserta penjelasan dan solusi untuk mengatasi pandangan yang salah ini.
1. Saya harus melunasi semua utang sebelum dapat berinvestasi
Ini adalah pandangan yang tidak sepenuhnya benar. Utang dengan suku bunga rendah, seperti KPR atau kredit kendaraan bermotor, dapat dikelola dengan baik sembari berinvestasi.
Suku bunga yang tetap pada KPR memungkinkan stabilitas finansial. Sementara itu, pengalaman kerja dan peningkatan pendapatan seiring waktu dapat membantu menyeimbangkan utang dan investasi. Penting untuk memastikan bahwa angsuran utang tidak mengganggu alokasi dana untuk investasi.
2. Saya masih muda, belum perlu memikirkan pensiun
Salah besar. Memikirkan masa pensiun sejak awal karier akan memberikan manfaat besar dalam jangka panjang. Dengan memulai dana pensiun sejak muda, Anda memberikan waktu yang lebih banyak untuk dana tersebut tumbuh secara signifikan. Mengabaikan perencanaan pensiun di usia muda dapat menyebabkan kesulitan di masa depan.
3. Rumah tinggal merupakan investasi yang terbaik
Meskipun memiliki rumah adalah suatu pencapaian besar, menganggap rumah tinggal sebagai investasi terbaik bisa menyesatkan. Rumah, terutama apartemen atau rumah susun, mungkin tidak memberikan nilai investasi yang signifikan.
Kenaikan nilai tanah mungkin tidak berlaku pada unit apartemen, sementara nilai bangunan akan menurun seiring waktu. Diversifikasi investasi adalah kunci untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan aset.
4. Program pensiun BPJS -TK sudah cukup untuk pensiun saya
Program pensiun dari BPJS -TK adalah langkah awal yang baik, tetapi biasanya hanya memberikan perlindungan minimal. Untuk mencapai masa pensiun yang nyaman, pertimbangkan menabung dan berinvestasi secara mandiri.
Anda mungkin memiliki aspirasi khusus seperti pindah ke tempat lain atau berwirausaha setelah pensiun, yang membutuhkan dana tambahan di luar program pensiun wajib.
5. Berinvestasi terlalu berisiko, saya memilih deposito saja
Deposito bank memang aman, tetapi sering kali memberikan imbal hasil yang rendah. Mengandalkan deposito semata dapat menyebabkan pertumbuhan aset yang terbatas, terutama saat inflasi meningkat.
Diversifikasi investasi, termasuk instrumen ekuitas, dapat membantu melindungi nilai investasi dari risiko inflasi dan memberikan potensi pengembalian yang lebih tinggi.
Dengan meluruskan anggapan-anggapan keliru ini, pemodal pemula dapat mengambil langkah pertama menuju investasi yang lebih cerdas dan menguntungkan. Penting untuk melakukan riset dan konsultasi dengan ahli keuangan untuk membangun portofolio investasi yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko Anda.
6. Investasi Menyita Waktu
Salah satu anggapan keliru tentang investasi adalah bahwa berinvestasi terlalu menyita waktu. Memang, melakukan semua tindakan investasi sendiri bisa menghabiskan waktu yang cukup banyak, terutama jika Anda harus menentukan alokasi aset, melakukan riset atas berbagai aset, dan melakukan transaksi jual-beli secara mandiri.
Namun, ada cara-cara efisien untuk berinvestasi tanpa perlu menghabiskan waktu yang berlebihan. Misalnya dengan memilih Reksadana. Reksadana adalah solusi ideal bagi mereka yang ingin berinvestasi tanpa harus menghabiskan banyak waktu untuk riset dan analisis.
Dalam reksadana, dana Anda dikelola oleh manajer investasi yang berpengalaman. Manajer investasi ini akan memilih dan mengelola portofolio investasi yang mencakup berbagai jenis aset seperti saham, obligasi, atau instrumen pasar uang.