VINANSIA.COM – Ada beberapa hal yang wajib diperhatikan ketika mengelola keuangan, baik untuk pribadi maupun keluarga. Sering kali orang miskin salah kaprah dalam melakukannya, sehingga dampaknya, malah berujung kerugian.
Hal tersebut dengan kebiasaan orang kaya yang justru melakukan hal sebaliknya dari orang miskin. Dave Ramsey, motivator keuangan terkenal, pernah ngeshare artikel buatan Tim Corley yang ngebandingin kebiasaan orang kaya dan orang miskin.
Dia mengungkapkan kebiasaan tertentu yang menjadi penyebab kondisi keuangan seseorang. Walaupun, patut dicatat, penelitian yang dilakukan Corley mendapat banyak kritikan.
Sebab penelitian tersebut didasarkan pada generalisasi 47 juta penduduk miskin di Amerika Serikat. Corley hanya mewawancarai 233 orang kaya dan 128 orang miskin. Penelitian ini jelas tidak memenuhi standar metodologi penelitian yang baik.
Biar fair, yuk kita liat hal-hal apa saja yang sebenernya dilakukan oleh orang miskin di Amerika Serikat setiap hari. Tentu saja setidaknya ini bisa menjadi cerminan untuk orang miskin di Indonesia.
1. Nyari rumah murah.
Di kota besar, nunggu antrean rumah subsidi bisa setahun lebih. Sementara itu, keluarga miskin harus:
- Tinggal di rumah yang nggak layak huni atau berbahaya.
- Numpang sama keluarga lain.
- Jadi gelandangan.
2. Makan makanan nggak sehat.
Bukan karena mereka mau, tapi karena mereka nggak bisa beli makanan bergizi yang mahal. Mereka terjebak dalam sistem pangan yang subsidiin makanan olahan, yang jadi lebih murah daripada makanan alami. Jadi, mereka terpaksa makan makanan nggak sehat.
3. Nggak makan seharian.
1 dari 6 orang Amerika kekurangan pangan. Artinya, mereka kadang terpaksa nggak makan.
4. Kerja lebih lama dan lebih berat dari kebanyakan kita.
Banyak yang ngira orang miskin itu males. Padahal, orang miskin justru kerja lebih lama dan lebih berat dibanding kita semua. Lebih dari 80% anak dari keluarga miskin punya minimal SATU ortu yang kerja.
60% punya minimal SATU ortu yang kerja penuh waktu. Secara keseluruhan, orang miskin kerja LEBIH LAMA daripada "para pencipta lapangan kerja".
5. Menghindari kekerasan dari orang yang mereka sayangi.
Menurut beberapa perkiraan, setengah dari perempuan gelandangan di Amerika kabur dari rumah untuk menghindari kekerasan dalam rumah tangga.
6. Bayar pajak LEBIH BANYAK dari seharusnya
Beberapa politikus konservatif suka ngira orang miskin nggak bayar pajak. Padahal, walaupun orang miskin nggak bayar pajak pendapatan sebanyak orang kaya (karena penghasilan mereka nggak cukup), mereka TETAP bayar pajak penjualan, pajak gaji, dll.
Faktanya, 20% kelompok berpenghasilan terbawah BAYAR PAJAK 2 KALI LIPAT BANYAK (secara persentase pendapatan) dibanding 1% kelompok berpenghasilan teratas.
7. Hidup dengan rasa sakit kronis
Orang yang penghasilannya kurang dari $12.000 setahun DUA KALI LEBIH SERING ngerasa sakit fisik setiap harinya.
8. Umur lebih pendek
Ada perbedaan 10-14 tahun harapan hidup antara orang kaya dan orang miskin. Di tahun-tahun terakhir, harapan hidup orang miskin di Amerika (negara terkaya di dunia) malah MENURUN.
9. Mendapat subsidi yang LEBIH SEDIKIT daripada korporasi
Pemerintah Amerika Serikat ngabisin sekitar $60 miliar untuk subsidi perumahan dan sewa untuk keluarga berpenghasilan rendah, dibandingkan dengan lebih dari $90 miliar untuk subsidi korporasi.
Perusahaan minyak aja dapet sekitar $70 miliar. Belum lagi keringanan pajak senilai hampir $60 miliar per tahun yang dinikmati korporasi dengan menyembunyikan keuntungan di luar negeri. Atau bailout senilai $700 miliar yang diberikan ke bank di tahun 2008.
10. Mencapai SATU tujuan: TETAP HIDUP
Kemiskinan di Amerika mungkin nggak separah di negara lain, tapi banyak keluarga miskin yang bekerja keras tetep fokus buat bertahan hidup sehari-hari. Bagi mereka, hidup bukan untuk dinikmati, tapi untuk dilalui.