Siapa Penerus Bisnis Ciputra Group?

Siapa Penerus Bisnis Ciputra Group?
Siapa Penerus Bisnis Ciputra?

VINANSIA.COM - Ciputra Group bukan sekadar perusahaan properti. Ini adalah imperium. Dibangun oleh seorang visioner yang bukan hanya berpikir soal gedung dan perumahan, tetapi juga tentang bagaimana sebuah kota seharusnya berkembang. 

Ketika Ir. Ciputra berpulang pada 2019, pertanyaan besar pun muncul: siapa yang bisa menggantikan sosok sebesar itu?

Jawabannya ada di keluarga.

Menjaga Api Tetap Menyala

Ciputra Group tidak mengalami gonjang-ganjing suksesi seperti yang kerap terjadi di banyak bisnis keluarga lain. Transisi kepemimpinan berjalan relatif mulus. Sejak lama, Pak Ci—begitu ia akrab disapa—sudah menyiapkan generasi kedua untuk mengambil alih.

Di garis terdepan ada Rina Ciputra Sastrawinata, putri sulung, yang kini menjadi Presiden Komisaris PT Ciputra Development Tbk. Ia bukan sekadar anak pendiri, tapi juga pemegang kendali visi besar perusahaan. Sejak dulu, Rina dikenal sebagai figur yang aktif dalam banyak aspek bisnis keluarga.

Lalu ada Candra Ciputra, yang kini menjabat sebagai Direktur Utama PT Ciputra Development Tbk. Sejak 2002, ia memimpin ekspansi perusahaan, menjadikannya salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia. Candra membawa gaya kepemimpinan yang lebih sistematis, lebih berbasis data, dan lebih adaptif terhadap perubahan zaman.

Selain mereka, ada Junita Ciputra dan Sandra Hendharto, yang juga duduk di jajaran komisaris. Mereka berperan dalam pengambilan keputusan strategis, memastikan bahwa ekspansi perusahaan tetap berjalan tanpa kehilangan identitas yang diwariskan oleh sang pendiri.

Tapi bagaimana dengan generasi berikutnya?

Masa Depan Ciputra Group

Pak Ci bukan hanya menyiapkan generasi kedua. Ia juga mempersiapkan generasi ketiga.

Beberapa cucunya mulai mengambil peran. Nararya Ciputra Sastrawinata dan Cipta Ciputra Harun adalah dua nama yang kini mulai aktif dalam manajemen perusahaan. Mereka masuk dengan semangat baru, membawa perspektif yang lebih segar, lebih digital, dan lebih sesuai dengan tuntutan zaman.

Jika generasi pertama adalah perintis, generasi kedua adalah penjaga, maka generasi ketiga akan menjadi inovator. Apakah mereka akan mempertahankan warisan ini atau malah membawa Ciputra Group ke arah yang benar-benar baru?

Strategi Baru

Dunia properti sudah berubah. Dulu, membangun perumahan dan menjualnya sudah cukup. Sekarang? Tidak semudah itu. Kompetisi semakin ketat, pola konsumsi berubah, dan regulasi kian kompleks. Ciputra Group harus beradaptasi.

Strategi mereka? Diversifikasi. Tidak hanya mengandalkan proyek perumahan, mereka juga memperkuat pendapatan berulang dari properti komersial. Mal, perkantoran, dan kawasan industri menjadi bagian dari portofolio yang semakin besar.

Selain itu, mereka mulai berinvestasi pada teknologi dan pemasaran digital. Konsumen properti saat ini berbeda. Mereka mencari rumah secara online, membandingkan harga lewat aplikasi, bahkan membeli properti tanpa harus datang ke lokasi. Ciputra Group pun menyesuaikan diri dengan tren ini, mengembangkan platform digital untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.

Proyek-Proyek Unggulan

Di bawah kepemimpinan baru, Ciputra Group terus mengembangkan proyek-proyek besar. Beberapa yang menjadi sorotan:

  • CitraLand Surabaya – Kota mandiri pertama di Surabaya, yang kini terus berkembang menjadi pusat bisnis dan hunian modern.
  • CitraGarden City Jakarta – Salah satu proyek perumahan paling ikonik di Jakarta Barat, yang menjadi standar bagi pengembangan urban Ciputra Group.
  • CitraLand Tanjung Morawa Kota Deli Megapolitan – Proyek terbaru yang ditargetkan meluncur pada 2024 dengan nilai prapenjualan Rp250 miliar.

Mereka tidak hanya mengandalkan pasar domestik. Ekspansi ke luar negeri, seperti Vietnam dan Kamboja, juga terus berjalan. Ciputra Group ingin memastikan bahwa mereka bukan hanya pemain besar di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara.

Tantangan ke Depan

Pertanyaan besarnya bukan apakah Ciputra Group bisa bertahan, tetapi apakah mereka bisa berkembang di era baru ini.

Banyak perusahaan keluarga yang gagal melewati generasi ketiga. Ada yang terpecah karena konflik internal, ada yang kehilangan arah karena salah strategi. Namun, sejauh ini, Ciputra Group menunjukkan bahwa mereka mampu menghindari jebakan-jebakan klasik bisnis keluarga.

Mereka punya kepemimpinan yang solid, strategi yang jelas, dan komitmen untuk terus berinovasi.

Tapi apakah itu cukup?

Dunia properti selalu penuh dengan kejutan. Regulasi bisa berubah. Pasar bisa anjlok. Kompetitor bisa muncul dengan model bisnis yang lebih segar.

Generasi penerus Ciputra punya tugas berat: bukan hanya mempertahankan, tapi juga membawa perusahaan ini ke level yang lebih tinggi.

Sejauh ini, mereka tampaknya siap. Tapi sejarah selalu punya cara untuk menguji.

#profil lengkap

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index