VINANSIA.COM – Dalam dunia bisnis, nama besar sering kali menjadi jaminan kesuksesan. Namun, ketika badai skandal menerpa, bahkan reputasi yang dibangun selama puluhan tahun bisa runtuh.
Salah satu contoh mencolok adalah Michael Timothy Hardjadinata, seorang pengusaha terkemuka yang kini menjadi sorotan utama di industri fintech Indonesia karena dugaan keterlibatan dalam kasus penipuan besar terkait platform peer-to-peer lending KoinWorks.
Michael Timothy adalah figur yang tak asing di dunia bisnis. Ia adalah pemilik MTH Corp dan PT MTH Global Investama, dua perusahaan besar yang fokus pada distribusi makanan dan pembiayaan rantai pasok. Selain itu, ia juga aktif mengelola MPP Transportation & Distribution, sebuah perusahaan yang berkontribusi dalam sektor logistik.
Selama lebih dari dua dekade, Michael telah menunjukkan kepemimpinan yang kuat dalam mengelola proyek distribusi dan logistik berskala besar.
Banyak yang melihatnya sebagai pengusaha sukses dengan visi yang luas, terutama karena keterlibatannya dalam pembiayaan modern melalui platform fintech.
Namun, gemerlap karier Michael mulai redup ketika namanya terseret dalam skandal besar di industri fintech Indonesia. Melalui salah satu anak perusahaan KoinWorks, yaitu Koin P2P, ia diduga terlibat dalam skema pembiayaan yang tidak transparan.
Laporan resmi dari pihak manajemen Koin P2P mengungkap bahwa Michael diduga menggunakan platform tersebut untuk mengamankan dua pinjaman besar:
- Pinjaman pertama senilai Rp 330 miliar, yang ternyata menggunakan 279 data KTP palsu.
- Pinjaman kedua sebesar Rp 35 miliar, yang hingga kini belum dilunasi.
Dari total pinjaman Rp 365 miliar, hanya Rp 75 miliar yang dapat dilacak dan dikembalikan. Hal ini menjadi bukti bahwa sebagian besar dana tersebut tidak jelas keberadaannya, menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan investor dan regulator.
Skandal ini jelas memberikan dampak besar terhadap reputasi Michael dan perusahaan yang dikelolanya.
Sebagai seorang pengusaha yang selama ini dianggap kredibel, keterlibatan dalam kasus sebesar ini mengguncang kepercayaan banyak pihak, termasuk mitra bisnis dan karyawan yang bekerja di bawah naungan perusahaan-perusahaannya.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Oktober 2024, manajemen Koin P2P mengonfirmasi tuduhan terhadap Michael. Kasus ini telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya, dan proses hukum masih berjalan.
Bagi generasi muda yang ingin meniti karier di dunia bisnis, kasus ini menjadi pengingat penting bahwa integritas adalah aset terbesar yang tidak boleh dikompromikan. Sebesar apa pun pencapaian seseorang, satu kesalahan besar dapat menghancurkan segalanya.
Michael Timothy Hardjadinata pernah menjadi simbol kesuksesan dengan portofolio bisnis yang mengesankan. Namun, keterlibatannya dalam dugaan skandal ini menunjukkan bahwa perjalanan bisnis tidak hanya tentang membangun, tetapi juga tentang menjaga kepercayaan.