VINANSIA.COM — PT Perta Life Insurance (PertaLife), anak usaha asuransi jiwa milik Pertamina Group, melaporkan kinerja tertinggi sejak berdiri dengan premi bruto mencapai Rp1,252 triliun pada 2024. Angka ini tumbuh 38,7% dibanding tahun sebelumnya dan melampaui target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar Rp1,087 triliun.
Pertumbuhan tersebut ditopang oleh peningkatan penjualan pada lini produk anuitas, endowment combined, dan whole life. Kanal distribusi non-captive—yaitu segmen di luar jaringan Pertamina—berkontribusi terhadap lonjakan premi, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 223,8%.
Meski demikian, basis captive dari Pertamina Group tetap menjadi penyumbang utama portofolio perusahaan.
“Strategi produk dan distribusi kami tahun lalu menunjukkan daya ungkit yang signifikan, terutama di segmen non-captive,” kata Direktur Utama Hanindio W. Hadi dalam paparan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
Laba bersih tahun 2024 tercatat Rp97,18 miliar, tumbuh tipis 1,09% dari tahun sebelumnya. Perusahaan juga membukukan rasio Risk-Based Capital (RBC) sebesar 359,66%, hampir tiga kali lipat dari batas minimum OJK sebesar 120%.
Dari sisi efisiensi, PertaLife mencatat penurunan rasio BOPO (biaya operasional terhadap premi) menjadi 12,19%—angka terendah sejak perusahaan berdiri dan penurunan signifikan dari rata-rata historis di atas 22%.
“Kami terus menata struktur biaya dan mengarahkan pertumbuhan ke segmen yang berkelanjutan,” ujar Direktur Keuangan dan Investasi, Sigit Panilih.
PertaLife juga menegaskan rencana pengembangan produk berbasis digital sebagai bagian dari strategi jangka panjang. Direktur Pemasaran Martino Faishal Saudi menyebut peluncuran produk baru yang lebih berorientasi pada kebutuhan pelanggan akan menjadi fokus tahun 2025.
Didirikan pada 1985 dengan nama Tugu Mandiri, perusahaan ini mencatatkan defisit saldo laba selama lebih dari dua dekade sebelum membalikkan kinerja menjadi positif dalam beberapa tahun terakhir.
Rebranding menjadi PertaLife dilakukan pada 2021 sebagai bagian dari strategi konsolidasi dalam ekosistem Pertamina.