Saham Murah

5 Saham Murah Juli 2024 dengan Fundamental Kuat, Ada BBRI Hingga ASII

5 Saham Murah Juli 2024 dengan Fundamental Kuat, Ada BBRI Hingga ASII
5 Saham Murah Juli 2024 dengan Fundamental Kuat, Ada BBRI Hingga ASII. (sumber: pexels)

VINANSIA.COM – Pasar modal Indonesia terus menunjukkan dinamika yang menarik memasuki pertengahan tahun 2024. Bagi para investor, memahami valuasi saham-saham blue chip menjadi kunci dalam mengambil keputusan investasi yang tepat.

Dalam artikel ini, kita akan menganalisis lima saham unggulan berdasarkan harga wajar, harga pasar terkini, dan Price to Book Value Ratio (PBVR) mereka.

1. Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Overvalued tapi Masih Diminati

Bank BRI, salah satu bank terbesar di Indonesia, menunjukkan performa yang menarik. Dengan harga wajar Rp 1.933 per lembar, saham BBRI diperdagangkan jauh di atas nilai intrinsiknya, berkisar antara Rp 4.800 hingga Rp 4.900 pada Juli 2024.

PBVR sebesar 2,52 kali mengindikasikan bahwa pasar sangat optimis terhadap prospek BBRI. Meski terlihat overvalued, kepercayaan investor terhadap fundamental dan potensi pertumbuhan BBRI masih tinggi.

2. Telkomsel (TLKM), Optimisme di Sektor Telekomunikasi

Telkomsel, pemimpin pasar telekomunikasi Indonesia, juga menunjukkan valuasi yang menarik. Harga wajarnya Rp 1.432, sementara harga pasarnya berkisar Rp 3.100 hingga Rp 3.220.

Dengan PBVR 2,25 kali, TLKM juga dinilai overvalued oleh pasar. Hal ini mungkin mencerminkan ekspektasi investor terhadap pertumbuhan sektor telekomunikasi di era digital.

3. Astra International (ASII), Potensi Undervalued

Berbeda dengan dua saham sebelumnya, Astra International menunjukkan tanda-tanda undervalued. Harga wajarnya Rp 5.113, namun diperdagangkan pada kisaran Rp 4.500 hingga Rp 4.540.

PBVR sebesar 0,89 kali mengindikasikan bahwa ASII mungkin dihargai di bawah nilai bukunya. Ini bisa menjadi peluang bagi investor yang mencari saham dengan potensi pertumbuhan jangka panjang.

4. Semen Indonesia (SMGR), Undervalued di Tengah Tantangan Sektor

Semen Indonesia juga menunjukkan tanda-tanda undervalued yang signifikan. Dengan harga wajar Rp 6.482 dan harga pasar hanya Rp 4.000 hingga Rp 4.090, SMGR memiliki PBVR rendah sebesar 0,63 kali.

Ini mungkin mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap sektor semen, namun juga bisa menjadi peluang bagi investor yang percaya pada pemulihan sektor ini.

5. Bank Tabungan Negara (BBTN), Undervalued dengan Potensi Pertumbuhan

Bank BTN, yang fokus pada pembiayaan perumahan, juga terlihat undervalued. Harga wajarnya Rp 2.178, namun diperdagangkan hanya pada kisaran Rp 1.300 hingga Rp 1.360.

PBVR sebesar 0,62 kali menunjukkan bahwa BBTN mungkin kurang diapresiasi oleh pasar. Ini bisa menjadi peluang menarik bagi investor yang optimis terhadap sektor properti dan perbankan jangka panjang.

Analisis ini menunjukkan bahwa pasar saham Indonesia pada Juli 2024 menawarkan berbagai peluang investasi. Sementara saham-saham seperti BBRI dan TLKM terlihat overvalued namun masih diminati karena fundamental yang kuat, saham-saham seperti ASII, SMGR, dan BBTN mungkin menawarkan potensi pertumbuhan yang menarik bagi investor jangka panjang.

Namun, penting untuk diingat bahwa valuasi saham bukan satu-satunya faktor dalam keputusan investasi. Investor harus mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti kondisi makroekonomi, kinerja perusahaan, dan strategi manajemen sebelum mengambil keputusan investasi.

Selalu lakukan riset mendalam dan konsultasikan dengan penasihat keuangan sebelum membuat keputusan investasi. Pasar modal selalu mengandung risiko, dan penting untuk memahami profil risiko Anda sendiri serta tujuan investasi jangka panjang Anda.

#saham

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index
Seedbacklink