Info AI

Perkembangan AI di Perbankan Global: Bagaimana AI Mengubah Cara Operasional Mereka

Perkembangan AI di Perbankan Global: Bagaimana AI Mengubah Cara Operasional Mereka
Perkembangan AI di Perbankan Global: Bagaimana AI Mengubah Cara Operasional Mereka (Ilustrasi:unsplash com)

VINANSIA.COM - Teknologi kecerdasan buatan (AI) berkembang pesat dan mengubah berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali dunia perbankan. 

Bank-bank di seluruh dunia berlomba-lomba mengadopsi AI untuk meningkatkan efisiensi, layanan nasabah, dan mengurangi risiko.

Mari simak bagaimana 5 bank terkemuka ini memanfaatkan AI:

1. Bank of America (Amerika Serikat)
Bank of America menjadi pelopor dalam penggunaan AI di berbagai fungsi perbankan, seperti:

Chatbot Erica: Erica, asisten virtual bertenaga AI, membantu nasabah menjawab pertanyaan, melakukan transaksi, dan menawarkan konsultasi keuangan. 

Kehadiran Erica terbukti menghemat biaya layanan nasabah bank hingga jutaan dolar.

Deteksi Penipuan Real-Time: Bank of America menggunakan algoritme AI untuk menganalisis pola transaksi dan perilaku nasabah secara real-time. 

Hal ini memungkinkan mereka mendeteksi aktivitas mencurigakan dan mencegah penipuan.

Analisis Risiko Kredit: AI berperan penting dalam menilai kelayakan kredit nasabah. Bank of America memanfaatkannya untuk membuat keputusan pinjaman yang lebih akurat, sehingga meningkatkan profitabilitas dan mengurangi risiko kredit macet.

2. Barclays (Inggris)
Barclays memanfaatkan AI untuk menghadirkan pengalaman perbankan yang lebih personal dan efisien, di antaranya:

Perdagangan Algoritmik: AI membantu bank melakukan perdagangan saham dan sekuritas secara otomatis. 

Algoritma AI menganalisis pasar keuangan dengan cepat dan akurat, berpotensi meningkatkan keuntungan bank dari aktivitas perdagangan.

Layanan Nasabah Personal. AI memberikan layanan nasabah yang lebih personal dengan cara merekomendasikan produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan nasabah.

Manajemen Risiko Operasional dan Kepatuhan. AI membantu mengelola risiko operasional, seperti kesalahan pemrosesan data, dan memastikan kepatuhan bank terhadap peraturan yang berlaku. 

Hal ini mengurangi biaya operasional dan menjaga reputasi bank.

3. DBS Bank (Singapura)
DBS Bank, sebagai bank terkemuka di Singapura juga telah mengambil langkah dalam penggunaan AI di dalam operasionalnya.

Penasihat Keuangan Virtual: DBS Bank memiliki chatbot bernama DAN yang berperan sebagai penasihat keuangan virtual. 

DAN dapat memberikan saran investasi, perencanaan keuangan, dan topik keuangan lainnya, membantu nasabah dalam pengelolaan keuangan mereka.

Deteksi Penipuan Berbasis AI: DBS Bank menggunakan AI untuk menganalisis data transaksi dan perilaku nasabah secara detail. 

Hal ini memungkinkan mereka mengidentifikasi dan mencegah aktivitas penipuan, melindungi nasabah dari kerugian finansial.

Pelayanan Nasabah yang Cepat: AI membantu mempercepat pelayanan nasabah dengan mengotomatiskan tugas-tugas repetitif, seperti pengajuan pinjaman dan pembukaan rekening secara online. 

Ini membuat layanan menjadi lebih efisien dan menghemat waktu nasabah.

4. Standard Chartered Bank (Inggris)
Standard Chartered Bank memanfaatkan AI untuk mengotomatiskan tugas dan mengoptimalkan aktivitas perdagangan:

Perdagangan Algoritmik: Sama seperti Barclays, Standard Chartered Bank menggunakan algoritme AI untuk melakukan perdagangan saham dan sekuritas secara otomatis. 

Dengan analisa data yang cepat dan tepat, AI berpotensi meningkatkan profitabilitas dari aktivitas perdagangan bank.

Layanan Nasabah. Standard Chartered Bank juga menggunakan AI untuk memberikan layanan nasabah yang lebih personal. 

AI dapat merekomendasikan produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan finansial nasabah.

Manajemen Risiko Operasional. AI berperan dalam mengelola risiko operasional, seperti gangguan sistem atau kesalahan manusia. 

Ini memastikan kelancaran operasional bank dan mengurangi potensi kerugian finansial.

5. Commonwealth Bank of Australia (Australia)

Commonwealth Bank of Australia (CBA) berfokus pada pemanfaatan AI untuk analisa data yang besar dan kompleks:

Analisa Dokumen: CBA menggunakan AI untuk memproses dokumen keuangan dalam jumlah besar, termasuk kontrak, laporan keuangan, dan email. 

Hal ini membantu bank mengekstrak informasi penting secara otomatis dan meningkatkan efisiensi analisis data.

Kepatuhan Anti Pencucian Uang (AML): AI berperan penting dalam membantu CBA mematuhi peraturan AML. 

AI dapat menganalisa pola transaksi dan mengidentifikasi aktivitas mencurigakan yang berpotensi terkait dengan pencucian uang.

Personalisasi Penawaran: CBA memanfaatkan AI untuk menganalisa data nasabah dan memberikan penawaran produk atau layanan yang relevan dengan kebutuhan mereka. 

Ini dapat berupa rekomendasi kartu kredit, produk investasi, atau asuransi.

Dampak Penggunaan AI di Dunia Perbankan

Penggunaan AI di dunia perbankan membawa dampak signifikan, baik bagi bank maupun nasabah. Berikut beberapa dampak positifnya:

Meningkatkan Efisiensi: AI dapat mengotomatiskan tugas-tugas yang berulang, sehingga pegawai bank dapat fokus pada pekerjaan yang lebih kompleks dan bernilai tambah.

Meningkatkan Layanan Nasabah: AI dapat memberikan layanan nasabah yang lebih cepat, akurat, dan personal.

Mengurangi Risiko: AI dapat membantu bank mendeteksi penipuan, mengelola risiko kredit, dan mengurangi risiko operasional lainnya.

Meningkatkan Profitabilitas: AI dapat membantu bank meningkatkan keuntungan dengan meningkatkan efisiensi, mengurangi risiko, dan meningkatkan layanan nasabah.

Namun, penggunaan AI di dunia perbankan juga memiliki beberapa dampak negatif, seperti:

Kehilangan Pekerjaan: Otomatisasi tugas-tugas yang berulang dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan di industri perbankan.

Masalah Privasi: AI dapat digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data nasabah, yang menimbulkan masalah privasi.

Ketidakadilan: AI dapat digunakan untuk membuat keputusan yang tidak adil, seperti diskriminasi dalam pemberian kredit.

Kesimpulan

Penggunaan AI di dunia perbankan memiliki banyak potensi untuk meningkatkan efisiensi, layanan nasabah, dan keuntungan.

Namun, penting untuk mengatasi dampak negatifnya, seperti kehilangan pekerjaan, masalah privasi, dan ketidakadilan.

Bank yang ingin menggunakan AI secara bertanggung jawab harus fokus pada transparansi, tata kelola data yang baik, dan pengawasan manusia.

#Artificial intelligence (AI)

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index
Seedbacklink