VINANSIA.COM – Perusahaan investasi asal Amerika Serikat Goldman Sachs membeberkan catatan untuk para nasabahnya. Dengan percaya diri, mereka menyatakan, Ethereum bisa menjadi aset kripto yang paling dominan di masa depan mengalahkan Bitcoin.
Goldman memprediksi total kapitalisasi pasar ether (ETH) bisa melewati total kapitalisasi pasar Bitcoin (BTC) di tahun-tahun mendatang, sebagaimana laporan Business Insider, yang dikutip laman Portalkripto.
“Saat ini terlihat seperti cryptocurrency dengan potensi penggunaan nyata tertinggi seperti Ethereum. Platform yang menjadi mata uang digital asli, adalah platform pengembangan paling populer untuk aplikasi kontrak pintar,” demikian pernyataan Goldsman.
Smart contract Ethereum memang mendominasi ekosistem keuangan desentralisasi (DeFI). Meski banyak yang menilai gas fee dan biaya transaksi di jarangin Ethereum dirasa sangat mahal, jaringan mereka masih lebih populer dibandingkan dengan jaringan blockchain lainnya.
Sejumlah analis mencatat, Ethereum saat ini menjadi penggerak utama Bitcoin dan sejumlah proyek token dan coin kripto. Secara pertumbuhan, Ethereum pun kini mampu tumbuh lebih cepat daripada Bitcoin.
Hal ini terbukti jika merujuk pada data 12 bulan terakhir, bahwa nilai ETH tumbuh 865%, sedangkan Bitcoin hanya mengalami pertumbuhan sebanyak 261%. Kendati demikian, saat ini total kapitalisasi pasar Ethereum masih di bawah BTC.
Ethereum (ETH) mencetak harga tertingginya kembali hari ini, Senin, 3 Mei 2021. Harga koin kedua terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar ini meningkat 33,12% dalam 7 hari terakhir, naik ke harga US$3320 (01.43 WIB, 4 Mei 2021).
Peningkatan harga Ether saat ini bukan hal yang terlalu mengejutkan. Pasalnya, Ethereum sejak bulan April 2021 telah membuat sejumalh perubahan fundamental dalam sistem blockchainnya.
Selain itu, peningkatan ETH ini dampak dari penurunan dominasi Bitcoin selama sepekan ke belakang. Bitcoin dominan saat ini hanya sekitar 47,66%. Momen ini pun menandakan bahwa altcoin season sedang dimulai.
Pada altseason kali ini, ETH mengalami permintaan yang cukup banyak. Hal tersebut tampak dari volume ETH yang melonjak 16,36% menjadi $33,330,747,985.
Selain itu, sejumlah proyek decentralization financial (DeFi) yang dibangun di atas blockchain Ethereum pun meningkat. Total kapitalisasi pasar untuk DeFi, baru-baru ini mencapai di atas US$ 100 miliar.
Beberapa proyek DeFi paling populer pun sedang dibangun di atas blockchain Ethereum. Ada lebih dari US$ 68 miliar nilai terkunci di DeFi, per data dari DeFi Pulse.
Data CoinMetrics pun menunjukkan jumlah alamat aktif baru-baru ini melonjak ke level tertinggi baru sepanjang masa di 771.000, melampaui rekor sebelumnya sebesar 739.000 yang ditetapkan pada November.
Sedangkan, berdasarkan data dari Glassnode, jumlah transaksi harian di blockchain Ethereum telah meningkat 22% menjadi 1,376 juta tahun ini.
Ethereum saat ini memang tengah membenahi dan mengupgrade blockchainnya. peningkatan kapasitas blockchain Ethereum pun sangat berpengaruh pada tren harga selanjutnya. Di mana Ethereum saat ini tengah berbenah untuk menyambut ETH 2.0.
Pembenahan ini akan mengalihkan blockchain Ethereum ke konsensus bukti kepemilikan (PoS) dari mekanisme konsensus bukti kerja (PoW) saat ini.
Pendiri Ethereum Vitalik Buterin telah memberikan presentasi tentang peta jalan pengembangan Ethereum setelah penggabungannya ke PoS termasuk proyek sharding fitur yang telah lama ditunggu oleh komunitas Ethereum.
Sharding akan memperluas kapasitas Ethereum untuk memproses transaksi dengan membagi database-nya menjadi 64 blockchain mini baru, sehingga mengatasi masalah kemacetan yang saat ini mengganggu blockchain. []