VINANSIA.COM – Prospek saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pada tahun 2025 masih dipandang menarik meskipun harga saham saat ini berada di bawah estimasi para analis.
Per 17 Maret 2025, saham BBRI ditutup di harga Rp3.830 per lembar. Harga ini jauh di bawah target konsensus yang rata-rata mematok saham BBRI di atas Rp5.000 per lembar.
Target Harga Terbaru Saham BBRI
Sejumlah analis tetap optimistis terhadap prospek jangka menengah-panjang BBRI, berikut beberapa target harga terbaru:
- Baca Juga Profil Eratani, Antara Sawah dan Startup
- Samuel Sekuritas: Rp5.500 per lembar.
- Pilarmas Investindo Sekuritas: Rp5.625 per lembar.
- Ciptadana Sekuritas: Rp5.450 per lembar (direvisi dari Rp5.650).
- Target Konsensus: Rp5.510 per lembar (potensi kenaikan sekitar 46% dari harga saat ini).
Dengan harga yang masih di bawah Rp4.000, BBRI dinilai dalam kondisi undervalue dan menjadi peluang menarik bagi investor yang mengincar rebound atau potensi jangka panjang.
Rekomendasi Harga Beli
Analis menyarankan buy on weakness di kisaran harga Rp3.700 – Rp3.900. Ini dianggap sebagai level menarik sebelum harga berpotensi bergerak menuju area target Rp5.000 ke atas.
Dividen Saham BBRI Tahun 2025
Manajemen BBRI mengusulkan untuk membagikan dividen dengan rasio minimal 85% dari laba bersih tahun buku 2024. Sebagai informasi:
- Dividen interim sebesar Rp135 per saham sudah dibayarkan pada 15 Januari 2025.
- Dividen final akan diumumkan dan disetujui dalam RUPS pada Maret 2025, dengan estimasi pembayaran dilakukan pada April 2025, mengikuti pola distribusi dividen tahun-tahun sebelumnya.
Outlook Makroekonomi untuk BBRI di 2025
Tahun 2025 diprediksi menjadi tahun yang cukup stabil untuk sektor perbankan Indonesia, termasuk BBRI, karena beberapa faktor berikut:
Pertumbuhan Ekonomi Nasional Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 berkisar 5,0% - 5,2%, yang menjadi katalis positif bagi permintaan kredit khususnya di segmen mikro dan UMKM, di mana BBRI adalah pemimpin pasar.
Potensi Penurunan Suku Bunga Bank Indonesia kemungkinan akan memangkas suku bunga acuan secara bertahap di semester II 2025 jika inflasi terkendali. Penurunan suku bunga dapat meningkatkan daya beli dan mendorong ekspansi kredit, yang berpotensi memperbaiki margin bunga bersih (NIM) BBRI.
Stabilitas Rupiah dan Sektor Mikro Stabilnya nilai tukar rupiah serta keberlanjutan program stimulus pemerintah untuk UMKM akan menjadi katalis tambahan bagi kinerja kredit mikro BBRI.
Analisis Teknikal Saham BBRI (per Maret 2025)
Support Kuat: Rp3.700 – Rp3.750
Area ini menjadi support psikologis penting yang terbentuk sejak koreksi awal 2025.
Resistance Terdekat: Rp4.100
Jika BBRI mampu break out dari resistance ini, potensi kenaikan menuju Rp4.400 – Rp4.600 terbuka lebar.
Moving Average (MA):
- Harga saat ini berada di bawah MA50 dan MA100 harian, yang menunjukkan tren jangka pendek masih melemah namun mendekati bottom.
- Namun, indikator RSI harian sudah berada di area oversold (sekitar 30), memberikan sinyal potensi rebound dalam waktu dekat.
MACD:
- Histogram MACD mulai mendekati sinyal bullish crossover, menandakan potensi reversal teknikal bisa terjadi dalam beberapa minggu ke depan.
Kesimpulan Strategis
- Trader: Potensi rebound jangka pendek dari area Rp3.700 – Rp3.760 ke arah Rp4.100 – Rp4.400.
- Investor Jangka Menengah: Akumulasi bertahap di bawah Rp3.900 untuk target jangka menengah Rp5.000 – Rp5.500.
- Dividen Play: Beli sebelum cum date dividen final (diperkirakan Maret/April 2025) untuk mendapatkan potensi dividen yield yang menarik.