VINANSIA.COM - Saham MNC Land (KPIG) turun 3,94% ke 122. Penurunan ini datang setelah Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyegel proyek andalan mereka, KEK Lido, karena dugaan pelanggaran izin lingkungan.
Sentimen negatif langsung menekan saham, mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap kelangsungan proyek ini.
MNC Land selama ini dikenal sebagai pemain besar di sektor properti, terutama di bidang entertainment dan hospitality.
Mereka punya proyek ambisius, mulai dari Park Hyatt Jakarta, yang pernah meraih penghargaan Best New Luxury Hotel pada 2022, hingga MNC Bali Resort yang sedang dirancang ulang menjadi resor entertainment hospitality kelas dunia.
Tapi, KEK Lido adalah taruhan besar mereka—sebuah mega project yang diharapkan bisa menjadi game changer dalam industri pariwisata Indonesia.
KEK Lido dirancang sebagai kawasan ekonomi khusus pariwisata yang terintegrasi, mencakup hunian, area komersial, dan berbagai destinasi wisata.
Di dalamnya ada Movieland, pusat produksi film dan konten digital, Lido Music & Arts Center yang digadang-gadang sebagai panggung festival musik skala internasional, hingga lapangan golf kelas dunia yang bekerja sama dengan Trump Organization.
Trump Residences juga menjadi daya tarik bagi investor kelas atas. Jika berhasil, KEK Lido bisa menjadi “Bali baru” yang lebih dekat ke Jakarta, dengan akses tol Bocimi yang semakin mempermudah perjalanan.
Namun, realisasi proyek sebesar ini tentu tidak tanpa hambatan. KLH menyebutkan ada ketidaksesuaian antara dokumen izin lingkungan dengan aktivitas di lapangan. Pendangkalan Danau Lido akibat sedimentasi menjadi salah satu perhatian utama.
KLH tidak hanya menghentikan sementara proyek ini tetapi juga mewajibkan MNC Land memenuhi seluruh perizinan yang belum terpenuhi.
Ini bukan sekadar masalah administratif—bagi investor, ini menimbulkan pertanyaan lebih besar: apakah proyek ini bisa berjalan sesuai rencana, atau malah berpotensi tersendat dalam jangka panjang?
Secara fundamental, prospek MNC Land sebenarnya masih cukup menjanjikan. Mereka memiliki aset strategis dan kemitraan yang kuat, termasuk dengan PT Jasamarga Related Business (JMRB) untuk pengelolaan infrastruktur di Lido.
Secara finansial, mereka juga mencatat pertumbuhan laba bersih 60,5% di semester I 2024, menandakan bisnis mereka masih sehat.
Tapi properti adalah bisnis kepercayaan. Investor membeli janji masa depan, dan setiap hambatan di proyek besar seperti KEK Lido bisa membuat mereka berpikir ulang.
Kunci bagi MNC Land saat ini adalah bagaimana mereka bisa menyelesaikan masalah perizinan ini secepat mungkin dan memastikan proyek tetap berjalan.
Jika mereka bisa segera mendapatkan kembali kepercayaan regulator dan pasar, sentimen saham bisa membaik.
Tapi kalau tidak, sahamnya bisa terus tertekan, dan prospek jangka panjang KEK Lido sebagai pusat wisata unggulan bisa terancam.
Dalam bisnis properti, menjual visi itu penting. Tapi memastikan eksekusi sesuai harapan adalah segalanya.