VINANSIA.COM – Salah satu parameter paling penting dalam pengajuan pinjaman adalah BI Checking. Istilah ini sangat sakti karena bisa menentukan nasib seseorang dalam mendapatkan pekerjaan.
Hal ini pernah ramai dibicarakan di media sosial X (sebelumnya Twitter), ketika banyak netizen mencuitkan cerita tentang lima fresh graduate yang melamar pekerjaan di sebuah perusahaan tapi semuanya gagal karena mendapatkan skor K5. Apa sebenarnya K5 itu? Mari kita bahas lebih lanjut.
BI Checking, yang sekarang dikenal sebagai SLIK OJK, adalah sistem yang mencatat riwayat pembayaran pinjaman seorang individu. Sistem ini sangat penting karena mencatat apakah seseorang lancar atau tidak dalam membayar pinjaman mereka.
Jadi, jika kamu tahu ada seseorang yang terus-menerus ditolak saat mengajukan pinjaman, bahkan hingga 10 kali, besar kemungkinan mereka memiliki riwayat BI Checking yang buruk. Ini mungkin terjadi karena mereka pernah menunggak atau gagal membayar pinjaman bank atau pinjaman online.
BI Checking bisa menjadi pertimbangan perusahaan dalam merekrut karyawan. Meski begitu, tidak semua perusahaan melakukan BI Checking. Banyak perusahaan terganggu oleh debt collector yang menghubungi karena salah satu pegawai mereka tidak membayar pinjaman.
Oleh karena itu, beberapa perusahaan memilih untuk memeriksa BI Checking calon karyawan untuk memastikan mereka memiliki rekam jejak pinjaman yang baik.
Perusahaan yang melakukan BI Checking akan mendapatkan informasi skor kredit calon karyawan, yang berkisar dari 1 sampai 5. Skor 1 berarti kredit lancar, yang menunjukkan bahwa debitur selalu membayar cicilan dan bunganya tepat waktu.