VINANSIA.COM — Bitcoin menjadi pusat perhatian di kalangan keuangan, karena harganya naik melewati angka $52,700. Ini menunjukkan permintaan yang kuat untuk mata uang crypto.
Data dari CryptoQuant, sebuah perusahaan analisis on-chain terkemuka, mengungkapkan bahwa 75% investasi Bitcoin telah mengalir melalui ETF Bitcoin spot. Ini tanda meningkatnya minat terhadap aset digital crypto.
Saat Bitcoin melanjutkan kenaikannya yang gemilang, para analis pasar mengarahkan pandangan mereka pada peristiwa halving yang akan terjadi pada bulan April 2024.
Ada keyakinan umum bahwa harga mungkin akan melonjak ke level tertinggi sepanjang masa (ATH) melebihi harga $69,000, yang terakhir terjadi pada November 2021 silam.
Meski ada potensi besar bullish, namun investor crypto harus tetap ingat dengan pengalaman Halving Bitcoin pada 2020 lalu. Saat itu Halving menyebabkan pengurangan hadiah blok menjadi 6,25 BTC. Menurun 30% dalam tingkat hash Bitcoin dalam waktu dua minggu yang membuat banyak orang terkejut.
Namun, sistem ini beradaptasi dengan cepat, memecahkan rekor dengan tingkat hash tertinggi sepanjang masa hanya tujuh minggu kemudian.
Karena, setelah Halving Bitcoin terjadi pada bulan Mei 2020, harga Bitcoin melonjak tinggi hingga mencapai puncak harga baru hanya dalam delapan bulan.
Antisipasi Perubahan Transformatif
Kini, halving yang akan datang di April 2024 ini menjanjikan perubahan yang transformatif. Hadiah penambang per blok akan mengalami separuh, berkurang dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC.
Meskipun tingkat hash Bitcoin diperkirakan akan turun pasca-halving, langkah ini bertujuan untuk mengurangi tingkat inflasi Bitcoin dari 1,7% menjadi 0,85% per tahun.
Sementara itu, tren historis menunjukkan bahwa pasca halving, para penambang cenderung menjual lebih sedikit, sehingga mengurangi dampaknya terhadap pasar.
Faktor Terkini yang Pengaruhi Harga Bitcoin
Di luar antisipasi halving, ada faktor lain yang memengaruhi fluktuasi harga Bitcoin. Anda harus memperhatikan prospek penurunan suku bunga FED.
Selain itu, meningkatnya minat dari institusi-institusi besar terhadap Bitcoin berkontribusi pada proyeksi peluang 85% mata uang crypto tersebut mencapai kembali level tertinggi sepanjang masa dalam enam bulan ke depan.
Analisis Harga Bitcoin
Di tengah kegembiraan, Bitcoin menghadapi resistensi di sekitar $52,000, tetapi momentum bullish yang ada terlihat jelas melalui rata-rata pergerakan eksponensial 20 hari yang miring ke atas ($46,947). Sebaliknya, penurunan di bawah rata-rata ini mungkin menandakan pembalikan jangka pendek.
Pada saat yang sama, indeks kekuatan relatif (RSI) yang berada di atas 81 menunjukkan kenaikan yang cepat dalam waktu dekat.
Artinya, jika Bitcoin mempertahankan posisi harga resistensinya di atas $52,000, maka kenaikan ke angka $60,000 (sekitar Rp 930 juta) diperkirakan akan terjadi. []