VINANSIA.COM – Pasar keuangan global kembali bergolak. Probabilitas pemangkasan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) pada pertemuan Desember melonjak drastis menjadi 71% menurut CME FedWatch Tool, naik tajam dari hanya 30–40% di awal minggu.

Kabar ini langsung memicu optimisme baru di pasar kripto, terutama Bitcoin yang tengah mencari momentum rebound.

Fed Berpeluang Pangkas Suku Bunga di Desember

Data terbaru FedWatch menunjukkan mayoritas pelaku pasar kini mulai menghitung skenario penurunan suku bunga 25 basis poin. Lonjakan peluang ini dipicu oleh komentar penting dari John Williams, Presiden Fed New York.

Williams menilai kebijakan moneter saat ini sudah berada di level “modestly restrictive” atau cukup ketat. Ia juga memberi sinyal bahwa pemangkasan suku bunga tidak akan mengganggu target inflasi The Fed. Singkatnya, ada ruang untuk melonggarkan kebijakan tanpa risiko besar terhadap stabilitas harga.

Lebih jauh lagi, ia menepis kekhawatiran bahwa tarif impor tinggi akan mendorong inflasi—justru ia memperkirakan tekanan harga akan terus mereda.

Namun Pejabat The Fed Masih Terbelah

Optimisme pasar ternyata tidak sepenuhnya sejalan dengan suara internal The Fed. Sejumlah pejabat senior masih menahan diri untuk memberi sinyal pemangkasan suku bunga.

Susan Collins, Presiden Fed Boston, berpendapat bahwa kebijakan saat ini masih tepat melihat ketahanan ekonomi AS. Ia menganggap rentang suku bunga sekarang sudah cukup menjaga tekanan inflasi agar tetap turun.

Sementara itu:

Lorie Logan dari Fed Dallas menyarankan menahan suku bunga lebih lama,

Stephen Miran, Gubernur Fed, menyatakan mendukung pemangkasan 25 bps jika posisinya menjadi penentu suara.

Perbedaan pandangan ini menunjukkan The Fed masih belum memiliki konsensus yang solid menuju keputusan Desember.

Dampak ke Pasar Crypto: Harapan Relief Rally

Di tengah pasar kripto yang sedang lesu, kabar peluang rate cut melonjak menjadi katalis positif. Trader dan investor kembali berharap pemangkasan suku bunga akan:

• menurunkan biaya modal,
• memperlonggar kondisi likuiditas,
• dan memberikan dorongan harga bagi Bitcoin serta aset digital lainnya.

Sentimen positif ini langsung terlihat dari reaksi komunitas kripto di berbagai platform media sosial.

Data Ekonomi AS Masih Memberi Sinyal Campuran

Meskipun pasar optimistis, beberapa analis memperingatkan agar tidak euforia berlebihan. Data tenaga kerja terbaru menunjukkan AS menambah pekerjaan lebih banyak dari ekspektasi. Namun tingkat pengangguran naik, dan data bulan-bulan sebelumnya direvisi turun.

Sinyal campuran seperti ini bisa membuat The Fed ragu melakukan pemangkasan terlalu cepat.

Coinbase: Probabilitas Rate Cut Justru “Mispriced”

Dalam sebuah posting-an di X (Twitter), Coinbase Institutional menyebut bahwa pasar justru keliru dalam menilai peluang rate cut.

Menurut analisis mereka:

• riset terbaru soal tarif,
• data pasar privat,
• serta tren inflasi real-time

Semuanya mengindikasikan bahwa peluang rate cut sebenarnya lebih besar dari yang diperkirakan pasar.

Sejak FOMC bulan Oktober, ekspektasi pasar bergeser dari memprediksi pemangkasan 25 bps menjadi mempertahankan suku bunga. Penyebabnya: kekhawatiran inflasi yang kembali naik.

Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa kenaikan tarif justru bisa menurunkan inflasi, menaikkan pengangguran dan berperan sebagai negative demand shock.

Jika tarif benar-benar memperketat kondisi finansial, The Fed tidak perlu mempertahankan sikap hawkish—bahkan bisa membuka peluang untuk pemangkasan yang lebih agresif.

Dengan probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed menyentuh 71%, pasar kripto punya peluang besar menikmati relief rally dalam beberapa minggu ke depan. Tetapi perpecahan pandangan di internal The Fed dan data ekonomi yang campur aduk membuat pasar tetap harus berhati-hati.

Bagi investor kripto, keputusan Desember nanti berpotensi menjadi titik balik besar—baik untuk Bitcoin maupun aset digital lain yang sedang mencari arah setelah koreksi panjang.