Tren Harga Bitcoin 2025 Mirip 2017, Terkoreksi Habis tapi Berujung Manis

Tren Harga Bitcoin 2025 Mirip 2017, Terkoreksi Habis tapi Berujung Manis
Tren Harga Bitcoin 2025 Mirip 2017, Terkoreksi Habis tapi Berujung Manis. (sumber ilustrasi: unsplash)

VINANSIA.COM – Bitcoin kembali mengalami fluktuasi besar di tahun 2025, dan CEO Real Vision Group, Raoul Pal, melihat pola yang mirip dengan siklus tahun 2017.

Menurutnya, Bitcoin telah mengalami lima kali pullback besar sepanjang tahun ini, dengan altcoin terkoreksi hingga 65% dalam periode tersebut.

Bitcoin Alami Pola Pullback yang Sama Seperti 2017

Bitcoin saat ini diperdagangkan di angka $93.775, turun 13,3% dari level tertingginya di $108.786 yang tercapai pada akhir 2024. Sebelumnya, Bitcoin sempat mendekati $100.000 pekan lalu sebelum mengalami tekanan akibat peretasan besar di bursa Bybit senilai $1,4 miliar.

Raoul Pal menyoroti bahwa pola pergerakan harga Bitcoin saat ini sangat mirip dengan siklus 2017. Kala itu, Bitcoin mengalami lima kali koreksi lebih dari 28% dalam periode dua hingga tiga bulan sebelum kembali mencetak rekor tertinggi baru.

"Kalian semua harus belajar sabar... Ini adalah 2017. Struktur makro yang sangat mirip. Lima kali pullback di atas 28% pada BTC, altcoin terkoreksi 65%, semuanya hanya noise. Pergi lakukan sesuatu yang lebih konstruktif daripada terus menatap layar." – Raoul Pal

Altcoin Terpukul Lebih Dalam, Koreksi hingga 65%

Jika Bitcoin mengalami koreksi berulang, maka altcoin lebih menderita. Menurut Pal, aset kripto alternatif mengalami penurunan hingga 65% dalam siklus ini, mirip dengan kejadian di 2017.

Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan Polygon (MATIC) tercatat turun 25-40% dari puncaknya di Januari 2025.

Penurunan altcoin ini diperparah oleh berbagai faktor seperti gagalnya beberapa proyek meme coin, berkurangnya kepercayaan investor ritel, serta peralihan dana ke stablecoin dan aset blue-chip seperti Bitcoin dan Ethereum.

Bybit Hack Ganggu Pemulihan Bitcoin

Salah satu faktor yang memperlambat pemulihan Bitcoin adalah peretasan besar di Bybit yang merugikan platform hingga $1,4 miliar. Dana yang dicuri berpotensi menciptakan tekanan jual tambahan jika para peretas mulai melepas aset mereka di pasar.

Namun, analis ETHNews mencatat bahwa sebagian besar dana hasil peretasan seringkali ditahan dalam jangka waktu lama.

Saat ini, bursa telah berhasil membekukan sekitar $600 juta yang terkait dengan peretasan tersebut, mengurangi risiko langsung bagi pasar.

Faktor Makro dan Prospek Ke Depan

Pergerakan Bitcoin di 2025 juga dipengaruhi oleh faktor makro, seperti kebijakan suku bunga The Federal Reserve dan ketidakpastian geopolitik, yang serupa dengan situasi di 2017.

Data menunjukkan, volatilitas Bitcoin saat ini berada di 4,2% dalam 30 hari terakhir, mendekati tingkat volatilitas 4,8% yang terjadi di 2017.

Raoul Pal memperingatkan investor agar tidak terjebak dalam reaksi emosional jangka pendek. Dia menyarankan untuk melihat tren jangka panjang dan melakukan evaluasi portofolio secara rasional daripada terburu-buru mengambil keputusan.

Apakah Bitcoin Akan Bangkit Lagi?

Sejarah menunjukkan, setelah fase konsolidasi panjang, Bitcoin cenderung kembali pulih dan mendorong reli di altcoin.

Saat ini, level $96.000 menjadi batas resistensi penting yang harus ditembus untuk mengembalikan momentum bullish.

Sementara itu, altcoin sangat bergantung pada kestabilan Bitcoin serta perkembangan fundamental proyek masing-masing.

Meskipun sejarah tidak selalu terulang dengan pola yang sama, perbandingan ini mengingatkan kita bahwa kesabaran sering kali menjadi kunci sebelum terjadinya reli besar.

*DISCLAIMER: INI BUKAN NASIHAT INVESTASI, HANYA INFORMASI

#kripto

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index