5 Hal Penting yang Perlu Diperhatikan dalam Transaksi KPR

1. Sertifikat Tanah yang Tepat: Memahami perbedaan antara sertifikat hak milik (SHM), hak guna bangunan (HGB), dan girik sangat penting. SHM memberikan kepastian hukum yang kuat, sementara HGB dan girik memiliki risiko dan keterbatasan masing-masing. Pilihlah sertifikat yang memberikan perlindungan hukum terbaik bagi kepemilikan Anda.
2. Kalkulasi Biaya dengan Teliti: Jangan terjebak dengan promo-promo menarik dari bank-bank. Lakukan perbandingan antara penawaran dari beberapa bank dan hitunglah dengan teliti berapa total biaya yang akan Anda keluarkan selama masa pinjaman. Termasuk di dalamnya adalah suku bunga, tenor, biaya administrasi, dan asuransi.
3. Pemahaman tentang Suku Bunga: Ketahui perbedaan antara suku bunga floating dan fix. Suku bunga floating mengikuti suku bunga dasar Bank Indonesia, sementara suku bunga fix memberikan kepastian selama periode tertentu. Pilihlah jenis suku bunga yang sesuai dengan profil risiko dan kebutuhan finansial Anda.
4. Perhitungan Pajak dengan Benar: Pastikan Anda memahami rumus perhitungan pajak yang berlaku, terutama Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Hindari kesalahan dalam membayar pajak agar tidak menimbulkan masalah hukum di kemudian hari.
5. Pentingnya Asuransi: Jangan mengabaikan perlunya asuransi dalam transaksi KPR, terutama jika Anda mengajukan KPR bersama pasangan. Pilihlah jenis asuransi yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan pastikan Anda memahami semua ketentuan dan kewajiban yang terkait dengan asuransi tersebut.

Dengan memperhatikan kelima hal di atas dengan seksama, Anda dapat menjalani proses transaksi KPR dengan lebih lancar dan minim risiko. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mempertimbangkan untuk mengambil KPR untuk kepemilikan rumah Anda.