VINANSIA.COM – Pakar keuangan Robert Kiyosaki mengungkap perbedaan pandangan antara ayah yang kaya dan ayah yang miskin terhadap persoalan finansial. Ini dijelaskannya dalam buku Rich Dad Poor Dad.

Dari penjelasan ini dapat dilihat perbedaan mental antara orang tua miskin dan kaya. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang perbedaan orang tua miskin dan orang tua kaya dalam hal kehidupan finansial.

1. Bayar Pajak
Ayah yang satu berpikir bahwa yang kaya harus membayar pajak lebih banyak untuk membantu dan memelihara mereka yang kurang beruntung. Satunya lagi berkata, "Pajak menghukum mereka yang berproduksi dan menghadiahi mereka yang tidak berproduksi."

2. Belajar Giat
Ayah yang satu merekomendasikan, "Belajarlah yang giat sehingga kamu dapat menemukan sebuah perusahaan yang baik untuk bekerja." Satunya lagi merekomendasikan, "Belajarlah yang giat sehingga kamu menemukan perusahaan yang baik untuk kamu beli."

3. Alasan Kaya
Yang satu mengatakan, "Alasan saya tidak kaya adalah karena saya mempunyai kamu, nak." Satunya lagi mengatakan, "Alasan saya harus kaya adalah karena saya mempunyai kamu, nak."

4. Ngomongin Bisnis di Meja Makan
Yang satu mendorong untuk membicarakan soal uang dan bisnis di meja makan, sementara satunya lagi melarang keras untuk membicarakan masalah uang saat makan. Mereka memiliki pendapat yang berbeda tentang pengelolaan keuangan.

5. Ihwal Risiko
Yang satu menekankan pentingnya bermain aman dalam urusan uang dan menghindari risiko, sementara yang lainnya lebih condong untuk belajar mengelola risiko. Selain itu, ada perbedaan pandangan tentang rumah sebagai investasi.

6. Rumah itu Investasi Bukan?
Yang satu percaya bahwa rumah adalah investasi terbesar dan aset terbesar, sementara yang satunya lagi meyakini bahwa rumah adalah liabilitas dan bisa menjadi masalah jika dianggap sebagai investasi terbesar.

7. Bayar Tagihan
Kedua ayah membayar tagihan tepat waktu, tetapi satu membayar lebih awal sementara yang lainnya membayar belakangan.

8. Bergantung pada Pemerintah atau Tidak?
Ayah yang satu ini sangat memperhatikan kenaikan upah, program pensiun, tunjangan kesehatan, dan berbagai keuntungan lainnya yang disediakan oleh pemerintah atau perusahaan. Sementara ayah satunya lagi lebih memilih untuk mandiri secara finansial dan menentang mentalitas "berhak".

9. Soal Menabung
Ayah yang satu fokus untuk menabung sedangkan yang lainnya lebih sibuk menciptakan investasi.