VINANSIA.COM - Kalau kamu baru belajar soal investasi saham, pasti pernah denger nama Peter Lynch. Dia adalah salah satu tokoh besar dalam dunia investasi yang punya pendekatan unik: fokus pada saham-saham yang bisa kamu pahami.
Jadi, si Peter Lynch ini bikin strategi investasi dia waktu jadi manajer di Fidelity Management and Research. Salah satu suksesnya paling terkenal adalah dia ngurusin Magellan Fund milik Fidelity, dan hasilnya luar biasa dari tahun 1977 sampai dia pensiun tahun 1990.
Filosofi investasi Peter Lynch itu dikenal dengan pendekatan "bottom-up". Artinya, dia nggak terlalu peduli sama pasar saham secara keseluruhan atau tren ekonomi besar. Yang dia pikirin adalah memilih saham berdasarkan analisis langsung perusahaan itu sendiri.
Filosofi Investasi: Investasikan pada Yang Kalian Pahami
Pendekatan Lynch terfokus pada investasi "cerita". Artinya, setiap pilihan saham didasarkan pada ekspektasi yang solid mengenai prospek pertumbuhan perusahaan tersebut.
Ekspektasi ini bersumber dari "cerita" perusahaan - apa yang diharapkan perusahaan lakukan atau apa yang mungkin terjadi untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Lynch sangat menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam terhadap perusahaan yang akan diinvestasikan.
Semakin Anda mengenal perusahaan, bisnisnya, dan lingkungan kompetitifnya, semakin besar peluang Anda menemukan "cerita" yang baik dan realistis.
Oleh karena itu, Lynch menganjurkan untuk berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang memang Anda kenal dengan baik atau produk dan layanan yang mudah dipahami.
Dia bahkan menyatakan bahwa lebih memilih untuk berinvestasi pada bisnis yang sederhana seperti pabrik pantyhose daripada satelit komunikasi yang kompleks.
Proses Seleksi Saham
Pendekatan Lynch bersifat bottom-up, yang berarti setiap saham dipilih secara individu dan kemudian diselidiki secara menyeluruh. Tidak ada formula ajaib atau layar otomatis yang dapat menghasilkan daftar saham-saham potensial.
Lynch menganjurkan para investor untuk tetap waspada terhadap peluang berdasarkan pengalaman pribadi mereka sendiri - baik dalam bisnis mereka sendiri, industri tempat mereka bekerja, atau sebagai konsumen produk tertentu.
Langkah berikutnya adalah memahami perusahaan secara mendalam untuk dapat membentuk ekspektasi yang masuk akal tentang masa depannya.
Lynch tidak percaya pada kemampuan untuk memprediksi secara tepat tingkat pertumbuhan laba di masa mendatang, dan dia juga skeptis terhadap perkiraan laba dari para analis.
Sebagai gantinya, Lynch menyarankan untuk memeriksa rencana perusahaan - bagaimana perusahaan berencana untuk meningkatkan laba dan sejauh mana rencana tersebut berhasil terlaksana.
Lynch mengidentifikasi lima cara di mana sebuah perusahaan dapat meningkatkan labanya: dengan mengurangi biaya, menaikkan harga, ekspansi ke pasar baru, meningkatkan penjualan di pasar lama, atau merestrukturisasi operasi yang tidak menguntungkan.
Rencana perusahaan untuk meningkatkan laba dan kemampuan mereka dalam merealisasikan rencana tersebut merupakan inti dari "cerita" perusahaan. Semakin Anda mengenal perusahaan atau industri tersebut, semakin baik Anda dalam mengevaluasi potensi keberhasilan rencana tersebut serta risiko yang mungkin terjadi.