VINANSIA.COM - Achmad Muchtasyar resmi dilantik sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia pada Kamis, 16 Januari 2025. Sebelumnya, posisi tersebut dijabat oleh Dadan Kusdiana sebagai pelaksana tugas. Pelantikan ini bagian dari upaya pemerintah untuk mengelola sektor energi, khususnya minyak dan gas, dengan lebih efisien dan produktif.
Pendidikan dan Latar Belakang Akademik
Achmad Muchtasyar memiliki pendidikan yang luas dengan latar belakang di bidang hukum dan teknik. Ia meraih gelar Sarjana Ilmu Hukum dari Universitas Bhayangkara dan Sarjana Teknik Perminyakan dari Universitas Trisakti. Selain itu, Achmad juga mengenyam pendidikan Master of Industrial Engineering dari University of New Haven, yang memperkuat kemampuannya di bidang manajerial dan teknis.
Jejak Karir
Karir Achmad di sektor energi dimulai pada 2001 sebagai Procurement Service Analyst di ExxonMobil. Selanjutnya, ia bergabung dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), di mana ia bekerja dari 2003 hingga 2015. Beberapa posisi yang pernah ia duduki di SKK Migas antara lain sebagai Senior Manager Muara Bakau Project Acceleration Unit.
Setelah itu, Achmad berkarir di beberapa perusahaan lain, termasuk PT Bakrie Metal Industry, PT Rekayasa Industri, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Di PGN, ia menjabat sebagai Direktur Infrastruktur dan Teknologi dari 2021 hingga 2023. Pengalamannya di berbagai posisi penting ini memberikan dasar yang kuat dalam memimpin sektor migas di Indonesia.
Tugas dan Tantangan di Dirjen Migas
Sebagai Dirjen Migas, Achmad Muchtasyar menghadapi berbagai tantangan, termasuk meningkatnya kebutuhan akan peningkatan lifting minyak yang terus menurun. Pemerintah berharap Achmad dapat mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk koperasi dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), untuk mengelola sumur minyak tua, serta mengatasi isu illegal drilling yang terus menjadi tantangan di industri migas Indonesia. Di sisi lain, peranannya dalam mendorong efisiensi dan inovasi dalam pengelolaan sektor migas juga akan menjadi fokus utama.
Dengan pengalaman yang luas di berbagai perusahaan dan sektor, Achmad dipandang mampu untuk mengarahkan kebijakan migas Indonesia dengan pendekatan yang lebih terstruktur dan kolaboratif.