Info Tokoh

Kisah Pembebasan Julian Assange Berkat Dukungan Bitcoin

Kisah Pembebasan Julian Assange Berkat Dukungan Bitcoin
Kisah Pembebasan Julian Assange Berkat Dukungan Bitcoin (doc:istimewa)

VINANSIA.COM - Siapa yang tak kenal Julian Assange, sosok di balik WikiLeaks? Baru-baru ini dia kembali ke Australia sebagai seorang pria bebas setelah bertahun-tahun berjuang melawan ekstradisi ke Amerika Serikat.

Ceritanya panjang, tapi yang pasti dia berhasil mencapai kesepakatan damai dengan otoritas AS dan mendapat bantuan tak terduga dari seorang donor Bitcoin yang memilih untuk tetap anonim. Dalam waktu singkat, lebih dari 8 Bitcoin senilai sekitar $500,000 disumbangkan kepadanya.

Keberhasilan sumbangan Bitcoin ini makin memperkuat peran cryptocurrency yang selama ini diabaikan oleh sistem keuangan konvensional. WikiLeaks telah lama menggunakan Bitcoin sebagai alat donasi setelah dihadapkan pada blokiran akses dari layanan pembayaran seperti PayPal dan kartu kredit.

Assange sendiri dikenal sebagai pendukung kuat Bitcoin. Dia sering berbicara tentang keuntungan yang didapat dari investasinya dalam cryptocurrency ini dan kisah-kisah diskusinya dengan Satoshi Nakamoto, sosok misterius pencipta Bitcoin, tentang penggunaan cryptocurrency untuk mendukung kebebasan berbicara dan transparansi, yang kini menjadi legenda dalam dunia crypto.

Setelah menjalani proses hukum di Belmarsh Prison di Inggris, Assange akhirnya muncul di pengadilan distrik AS untuk Kepulauan Mariana Utara pada tanggal 26 Juni. 

Di sana, ia mengakui satu tuduhan konspirasi untuk memperoleh dan mengungkapkan dokumen rahasia pertahanan nasional AS, yang merupakan pelanggaran Undang-Undang Spionase.

Meskipun dijatuhi hukuman lima tahun dua bulan penjara oleh Hakim Ramona Manglona, Assange telah menjalani masa tahanan ini selama proses ekstradisi di Inggris, sehingga ia dapat meninggalkan ruang sidang sebagai seorang pria bebas.

Dukungan besar dari Bitcoin dan kontribusi tambahan dalam bentuk uang tunai lebih dari £300,000 (sekitar $380,000), memastikan bahwa Assange dapat kembali ke Australia tanpa beban finansial yang berarti. 

Ini menandai akhir dari perjuangan hukum yang telah berlangsung lebih dari satu dekade, di mana Assange telah memicu perdebatan di tingkat global tentang kebebasan informasi dan batasan kekuasaan pemerintah.

Assange bukan hanya aktivis hak asasi manusia dan pembela kebebasan pers, tetapi ia juga menjadi sasaran kontroversi dan kritik keras dari pihak-pihak yang menganggapnya sebagai ancaman terhadap keamanan nasional.

Melalui WikiLeaks, ia telah mempublikasikan dokumen-dokumen rahasia yang mengungkap operasi militer AS di Irak dan Afghanistan, serta informasi lain yang memicu debat global tentang etika dan dampak dari pengungkapan informasi rahasia.

Perjalanan Assange bukan sekadar kisah tentang satu individu, tetapi juga pertarungan antara kekuatan besar di dunia politik, hukum, dan teknologi. Di era di mana informasi menjadi kekuatan, perannya dalam memperjuangkan transparansi dan hak asasi manusia tetap relevan.

Munculnya Bitcoin sebagai alat dukungan finansial juga mencerminkan perubahan dalam cara pandang kita terhadap kekuasaan dan kontrol dalam masyarakat global yang semakin terhubung secara digital.

Pulangnya Assange ke Australia bukan hanya menandai akhir dari persoalan hukum yang melelahkan, tetapi juga awal dari babak baru dalam perjuangan global untuk kebebasan informasi dan hak asasi manusia. Dan Assange tetap menjadi simbol bagi mereka yang mempertanyakan status quo dan mencari kebenaran di balik dinding-dinding kekuasaan.

#Bitcoin

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index
Seedbacklink