Istilah Saham

PBV: Pengertian Lengkap dan Contoh nya yang Harus Kamu Tahu!

PBV: Pengertian Lengkap dan Contoh nya yang Harus Kamu Tahu!
PBV: Pengertian Lengkap dan Contoh nya yang Harus Kamu Tahu! (ilustrasi:unsplash.com)

VINANSIA.COM - Di dunia investasi, ada satu istilah yang keren banget buat ngukur harga saham suatu perusahaan: PBV alias Price to Book Value. PBV ini ngukur perbandingan antara harga saham sama nilai buku per sahamnya. Gue bakal bahas PBV dari awal sampe akhir dengan contoh-contoh yang oke banget buat ngeliat gimana PBV itu dipake.

Apa Sih PBV Itu?

PBV ini bukan nama artis atau selebgram, tapi rasio keuangan yang ngukur seberapa mahal atau murahnya harga saham berdasarkan nilai aset yang tercatat dalam buku perusahaan. Jadi, PBV ini dihitung dengan cara ngebandingin harga pasar saham sama nilai buku per sahamnya.

Rumusnya simpel banget:

PBV = Nilai Buku Per Saham / Harga Saham
 

Jadi, kalo PBV lebih dari 1, artinya harga sahamnya lebih mahal daripada nilai buku per sahamnya. Kalo PBV kurang dari 1, artinya harga sahamnya lebih murah dari nilai buku per sahamnya.

Kenapa PBV Penting Buat Kita?

PBV itu keren banget buat investor karena bisa ngasih tau kita kalo suatu saham lagi murah atau mahal dibandingkan dengan nilai aset perusahaan. Ini penting buat:

Nyari Saham Diskon: Kalo PBV-nya rendah, mungkin itu kesempatan buat beli saham dengan harga murah. Misalnya, kalo PBV-nya 0.8, berarti harga sahamnya cuma 80% dari nilai buku per sahamnya. Jadi, bisa jadi itu saham lagi diskonan.

Ngebandingin Saham: PBV juga bisa bantu kita ngebandingin valuasi perusahaan-perusahaan dalam industri yang sama. Misalnya, kalo perusahaan A punya PBV 1.5 dan perusahaan B punya PBV 2.5, berarti perusahaan B lebih mahal secara valuasi dibandingkan perusahaan A.

Nentuin Harga Saham Real: PBV bisa ngasih indikasi apakah harga saham saat ini masuk akal atau enggak berdasarkan nilai aset yang dimiliki perusahaan. Kalo PBV-nya tinggi, mungkin itu tandanya pasar lagi ngasih premium buat sahamnya.

Contoh Penerapan PBV dalam Investasi

Biar lebih nyambung, kita coba lihat beberapa contoh PBV dalam situasi nyata:

Contoh 1: Perusahaan Teknologi

Misalnya, ada perusahaan teknologi dengan total aset senilai Rp20 juta dan total liabilitas Rp5 juta. Jumlah saham yang beredar 1 juta saham. Harga pasar sahamnya saat ini Rp15 per saham. Kita hitung PBV-nya:

Nilai Buku Per Saham = (Rp20,000,000 - Rp5,000,000) / 1,000,000 = Rp15

PBV = Rp15 / Rp15 = 1

Dalam kasus ini, PBV-nya adalah 1. Artinya, harga saham saat ini sebanding dengan nilai buku per sahamnya. Tidak ada diskon atau premi yang signifikan dalam valuasi perusahaan ini.

Contoh 2: Perusahaan Retail

Sebuah perusahaan retail memiliki total aset senilai Rp50 juta dan total liabilitas Rp30 juta. Jumlah saham yang beredar 2 juta saham. Harga pasar sahamnya saat ini Rp25 per saham. Kita hitung PBV-nya:

Nilai Buku Per Saham = (Rp50,000,000 - Rp30,000,000) / 2,000,000 = Rp10

PBV = Rp25 / Rp10 = 2.5

Dalam kasus ini, PBV-nya adalah 2.5. Ini menunjukkan bahwa harga saham saat ini diperdagangkan dengan premi 150% dibandingkan dengan nilai buku per sahamnya.

Dalam kasus ini, PBV-nya adalah 2.5. Ini menunjukkan bahwa harga saham saat ini diperdagangkan dengan premi (lebih mahal) 150% dibandingkan dengan nilai buku per sahamnya. Jadi, mungkin ini artinya pasar lagi ngasih nilai lebih buat prospek bisnis dan aset perusahaan ini.

Penutup

PBV itu ngasih kita pandangan yang keren banget tentang valuasi saham berdasarkan nilai aset yang dimiliki perusahaan. Dengan PBV, kita bisa lebih bijak dalam memilih saham mana yang punya potensi lebih besar buat hasilkan keuntungan. Jadi, jangan lupa cek PBV sebelum putusin buat investasi, ya!

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index
Seedbacklink