Cara Analisis Pergerakan Harga Kripto

6 Indikator untuk Analisa Pergerakan Harga Kripto, Jangan Ngaku Pemain Kripto Kalau Belum Pahami Ini

6 Indikator untuk Analisa Pergerakan Harga Kripto, Jangan Ngaku Pemain Kripto Kalau Belum Pahami Ini
6 Indikator untuk Analisa Pergerakan Harga Kripto, Jangan Ngaku Pemain Kripto Kalau Belum Pahami Ini. (ilustrasi: unsplash)

VINANSIA.COM – Untuk bisa berhasil dalam trading cryptocurrency, kamu harus menggunakan indikator yang tepat. Indikator ini penting karena menjadi pisau analisis terhadap pergerakan harga kripto.

Ada berbagai pilihan indikator yang bisa dipakai, salah satunya yang paling umum digunakan oleh para trader adalah Moving Average (MA). MA membantu trader untuk mengukur rata-rata harga aset kripto dalam periode waktu tertentu, memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tren harga.

Namun, tidak hanya MA yang berguna, ada juga Exponential Moving Average (EMA) yang memberikan bobot lebih pada pergerakan harga terkini, memungkinkan trader untuk lebih sensitif terhadap perubahan harga. Sementara Simple Moving Average (SMA), meski sederhana, tetap menjadi favorit bagi banyak trader karena kemudahannya dalam menganalisis pergerakan harga.

Selain itu, ada juga indikator lain seperti BBI (Bull and Bear Index), Bollinger Bands (BOLL), dan Parabolic Stop and Reverse (SAR), yang semuanya memiliki kegunaan uniknya masing-masing.

BBI membantu trader untuk mengidentifikasi apakah pasar sedang bullish atau bearish, sedangkan Bollinger Bands membantu mengukur volatilitas dan menentukan keadaan jenuh beli atau jenuh jual. Sementara SAR membantu trader untuk mengantisipasi perubahan tren dan menentukan waktu yang tepat untuk masuk atau keluar dari pasar.

Dengan menggunakan kombinasi yang bijak dari berbagai indikator ini, trader dapat meningkatkan kemungkinan kesuksesan mereka dalam perdagangan cryptocurrency.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada strategi yang benar-benar tanpa risiko, dan bahwa penelitian dan pengalaman langsung tetaplah kunci untuk mencapai kesuksesan dalam dunia perdagangan yang dinamis ini.

Berikut ini deretan indikator yang bisa kamu gunakan sebagai pisau analisis berdasarkan penjelasan Reku, aplikasi trading crypto Indonesia yang mencatatkan dirinya sebagai anggota pertama bursa kripto Indonesia.

1. Moving Average (MA):

  • Gunakan MA untuk mengidentifikasi tren jangka panjang dan pendek.
  • Perhatikan persilangan antara MA jangka pendek dan panjang sebagai sinyal perdagangan.
  • Kombinasikan dengan indikator lain untuk konfirmasi sinyal perdagangan.

2. Exponential Moving Average (EMA):

  • Manfaatkan EMA untuk mendapatkan pemahaman yang lebih akurat tentang pergerakan harga terkini.
  • Berikan bobot lebih pada data harga terbaru, membuatnya lebih responsif terhadap perubahan tren.
  • Gunakan untuk perdagangan jangka pendek yang memerlukan analisis cepat dan tepat.

3. Simple Moving Average (SMA):

  • Gunakan SMA sebagai indikator dasar untuk mengidentifikasi tren harga dalam periode waktu tertentu.
  • Lebih cocok untuk perdagangan jangka panjang dengan fokus pada pergerakan harga yang lebih lambat.
  • Sederhana namun efektif, ideal untuk trader pemula yang mencari pendekatan yang mudah dipahami.

4. BBI (Bull and Bear Index):

  • Amati Bull dan Bear Index untuk mengenali apakah pasar sedang bullish atau bearish.
  • Gunakan untuk mengukur kekuatan tren dan potensi pembalikan harga.
  • Kombinasikan dengan indikator lain untuk analisis yang lebih komprehensif.

5. Bollinger Bands (BOLL):

  • Perhatikan Bollinger Bands untuk mengukur volatilitas pasar dan mengidentifikasi periode jenuh beli atau jenuh jual.
  • Gunakan untuk mengidentifikasi titik masuk dan keluar pasar yang potensial.
  • Berhati-hatilah terhadap pergerakan harga yang melampaui pita atas atau bawah, yang dapat menandakan pembalikan tren.

6. Parabolic Stop and Reverse (SAR):

  • Gunakan SAR untuk mengidentifikasi potensi pembalikan tren dan titik masuk atau keluar pasar.
  • Perhatikan perubahan arah SAR dari atas ke bawah atau sebaliknya sebagai sinyal perdagangan.
  • Kombinasikan dengan analisis teknis lainnya untuk konfirmasi yang lebih kuat.

Alternatif Analisis dengan Market Cap

Bagi kamu yang ingin melihat sisi fundamental aset kripto, maka ada metrik lain yang lebih sederhana digunakan tapi sangat ampuh untuk menilai apakah suatu aset kripto punya prospek ke depannya atau tidak. Metrik tersebut adalah dengan melihat market cap atau kapitalisasi pasarnya.

Apa itu kapitalisasi pasar, dan apa pengaruhnya terhadap aset kripto dan ruang web3? Market cap atau kapitalisasi pasar adalah salah satu metrik yang digunakan di pasar keuangan tradisional dan aset kripto. Ini mewakili nilai total aset kripto tertentu dan dapat dihitung dengan mengalikan harga per token saat ini dengan jumlah total koin yang beredar.

Dalam keuangan tradisional, kapitalisasi pasar memungkinkan Anda menilai ukuran, nilai, dan potensi pertumbuhan perusahaan di masa depan. Dalam aset kripto juga, metrik ini membantu pengguna memahami ukuran relatif dan potensi pertumbuhan aset kripto seperti BTC dan ETH.

Kapitalisasi pasar dapat dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan nilai total. Maka dari hasil inilah, ada aset kripto berkapitalisasi besar, berkapitalisasi menengah, dan berkapitalisasi kecil di dunia web3.

Mengklasifikasikan kapitalisasi pasar ke dalam kategori ini dapat membantu membedakan aset kripto dengan tingkat risiko dan potensi pertumbuhan yang berbeda.

Dengan kata lain, Anda dapat menganggap kapitalisasi pasar sebagai cerminan popularitas dan signifikansi aset kripto tertentu dalam ekosistem kripto pada waktu tertentu.

Bagaimana cara menghitung kapitalisasi pasar kripto?

Menghitung kapitalisasi pasar adalah proses yang sederhana, dan didasarkan pada rumus berikut:

Kapitalisasi Pasar = Harga Saat Ini per Token x Pasokan Beredar

Mirip dengan bagaimana kapitalisasi pasar perusahaan tradisional dihitung dengan mengalikan harga sahamnya dengan jumlah total saham yang beredar, kapitalisasi pasar aset kripto dihitung dengan mengalikan harga per tokennya dengan jumlah total token yang beredar.

Misalnya, jika aset kripto memiliki harga per token sebesar $100 dan persediaan beredar sebesar 1 juta token, kapitalisasi pasarnya akan menjadi $100 juta.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index
Seedbacklink