Kenaikan Harga Bitcoin Ternyata Bikin Rugi Para Trader

Kenaikan Harga Bitcoin Ternyata Bikin Rugi Para Trader
Ilustrasi. (unsplash)

VINANSIA.COM – Aset kripto terpopuler Bitcoin kembali menggebrak dunia finansial dengan menduduki posisi di atas $64.000 hari ini. Kembalinya momentum kenaikan harga bitcoin ini, bagaimanapun, menjadi berita buruk bagi para short seller alias trader, yang telah kehilangan lebih dari $150 juta dalam satu hari.

Namun demikian, ahli Crypto, Titan of Crypto, dengan percaya diri menyatakan bahwa Bitcoin kini memasuki fase kedua dari lonjakan nilainya, berpotensi membuka periode yang menguntungkan bagi para investor.

Lonjakan Bullish Bitcoin

Dengan harga Bitcoin yang melonjak kembali untuk menyamai puncak minggu lalu, Titan of Crypto melihat hal ini sebagai aba-aba awal untuk reli bullish. Mereka menyarankan bahwa penurunan harga yang diperlukan sebelum reli Bitcoin telah terjadi, menandakan awal dari fase kedua lonjakan harga Bitcoin.

Grafik bulanan Bitcoin yang dibagikan di media sosial mengungkapkan paralel menarik dari siklus sebelumnya. Siklus saat ini mencerminkan tren dari tiga siklus terakhir, mengisyaratkan potensi lonjakan harga.

Para analis berspekulasi bahwa jika Bitcoin melampaui pola berulang ini, harganya bisa melonjak. Menurut proyeksi, jika terjadi pemutusan dari pola yang telah ditetapkan ini, nilai Bitcoin bisa mencapai sekitar $120.000 pada awal 2025.

"Dalam pasar bullish, koreksi tidak dapat dihindari dan seharusnya dianggap sebagai peluang untuk memperkuat portofolio investasi Anda."

Bukan Koreksi, Tapi Peluang

Para ahli menekankan bahwa dalam pasar bullish, koreksi bukanlah setback tetapi kesempatan untuk memperkuat portofolio investasi.

Analisis crypto terkemuka lainnya, Michaël, bullish terhadap masa depan Bitcoin. Dalam cuitan terbarunya, ia menyoroti ketahanan Bitcoin di tengah data ekonomi dan keputusan FOMC untuk mempertahankan suku bunga hingga November 2024.

Van de Poppe memberikan informasi tentang penjualan sebelum FOMC, fenomena pasar yang biasanya menyebabkan penurunan harga crypto sebelum acara semacam itu. Selain itu, data ekonomi yang buruk membuat minggu ini sulit bagi Indeks Dolar (DXY), yang berpotensi mendorong investor menuju aset seperti Bitcoin.

Analisis Harga Bitcoin

Meskipun fluktuasi terbaru, van de Poppe tetap optimis tentang prospek jangka pendek Bitcoin. Dia mengharapkan koreksi untuk stabil di kisaran $60.000 - $61.000, memprediksi kelanjutan stabilitas dalam kisaran harga ini.

Saat ini, Bitcoin diperdagangkan seharga $64.295, menandai kenaikan impresif sebesar 8.6% dalam 24 jam terakhir. Kapitalisasi pasar cryptocurrency tersebut mencapai $1,26 triliun. Selain itu, volume perdagangan telah melonjak sebesar 16% menjadi $33,4 miliar, menampilkan aktivitas yang meningkat dan minat investor terhadap Bitcoin.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index
Seedbacklink