Prediksi Harga Bitcoin 2025, Ini Analisis Terlengkap dari Luke Mikic

Prediksi Harga Bitcoin 2025, Ini Analisis Terlengkap dari Luke Mikic

VINANSIA.COM — Prediksi harga bitcoin 2025 adalah hal yang harus kamu ketahui. Namun untuk mengetahui prediksi tersebut, ada berbagai aspek yang perlu diperhatikan untuk menjadi bahan analisis.

Dari berbagai prediksi harga bitcoin yang saat ini, ada satu analisis prediksi bitcoin terbaik yang digambarkan oleh seorang podcaster dan Youtuber yang populer di dunia kripto.

Dia adalah Luke Mikic, yang menyajikan seperti apa gambaran prediksi bitcoin di tahun 2025. Gambaran ini disampaikan lengkap dengan penjelasan analisisnya.

Mikic mengatakan, ada tren bullish di tahun 2025 nanti. Tetapi tren kenaikan bitcoin di tahun 2025 mendatang tidak seperti pasar bullish di tahun 2017 dan 2021.

Penting untuk kamu ketahui, bahwa di tahun 2017, terjadi momentum ketika harga bitcoin naik parah, dari 1.000 dolar AS menjadi sekitar 19 ribu dolar AS.

Lalu pada tahun 2021, tepatnya pada bulan November, harga bitcoin mencapai puncak tertinggi yaitu 67.500 dolar AS, angka yang belum tercapai lagi sampai sekarang.

Seperti apa prediksi Bitcoin 2025, berikut ini analisis yang disampaikan oleh Luke Mikic.

Semakin Banyak Negara yang Menambang Bitcoin

Mikic memaparkan, tingkat hash jaringan bitcoin telah mencapai rekor 414 juta triliun hash per detik (EH/s). Artinya, ini meningkat 80 persen selama 12 bulan terakhir.

Pertumbuhan ini sangat mencengangkan mengingat tantangan energi di Texas dan meningkatnya biaya listrik global.

Karena itu, terkait apakah bitcoin di tahun 2025 nanti mencapai harga tertinggi lagi, dia memberi gambaran bahwa sekarang banyak negara yang menambang Bitcoin secara publik atau mungkin juga secara pribadi.

El Salvador dan Bhutan adalah pionirnya, lalu disusul Oman. Langkah strategis Oman untuk menambang Bitcoin bertujuan untuk mendiversifikasi perekonomiannya dari ketergantungan minyak dan mendukung inisiatif energi terbarukan, termasuk mitigasi gas suar.

Dan masih belum diketahui apakah sudah ada lebih banyak negara yang menambang BTC dalam mode sembunyi-sembunyi tanpa pengumuman resmi.

Pasokan Bitcoin Bakal Tertekan

Mikic mencatat, di setiap pasar penurunan Bitcoin sebelumnya, ada peningkatan jumlah koin di exchange. Pada 2015 ada peningkatan 800 ribu koin, lalu 2018 ada peningkatan 900 ribu koin, tetapi di tahun 2022 terjadi penurunan sebanyak 1 juta sejak Maret 2020.

Menurut data dari Santiment, hanya 5,8 persen Bitcoin yang kini ada di exchange kripto, terendah sejak 17 Desember 2017. Selain itu, transaksi deposit di exchange kripto juga anjlok ke level terendah selama 5 tahun terakhir, mencapai 30.798 BTC per hari.

Kesimpulannya, banyak orang yang tidak mau menjual BTC, sehingga akan terjadi defisit pasokan. Ketika terjadi defisit pasokan seperti ini, maka akan mendorong kenaikan harga bitcoin. Ketika pasokan sedikit, tetapi permintaan banyak, maka harga pun melonjak.

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index
Seedbacklink