VINANSIA.COM —PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), anak perusahaan dari holding tambang milik negara MIND ID, berencana untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 2026. Namun, manajemen menyatakan bahwa waktu pasti peluncuran ini masih dapat bergeser hingga 2027, tergantung pada kesiapan strategis perusahaan.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, mengungkapkan bahwa perusahaan sedang memperkuat strategi equity story untuk meningkatkan daya tarik bagi investor global. "Unlocking value Inalum adalah prioritas kami saat ini. Berdasarkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), IPO dijadwalkan pada 2026 atau 2027," ujar Dilo dalam sebuah wawancara, Kamis.
Sebagai bagian dari persiapannya, Inalum berupaya meningkatkan kapasitas operasional, termasuk di smelter aluminium Kuala Tanjung di Sumatra Utara, yang saat ini memiliki kapasitas produksi 250.000 ton per tahun. Kapasitas ini dinilai belum cukup kompetitif untuk menarik minat investor besar.
Selain itu, perusahaan juga memperluas integrasi vertikalnya. Inalum bekerja sama dengan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melalui anak usaha PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), yang mengembangkan smelter alumina di Mempawah, Kalimantan Barat. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat rantai pasokan dari sektor hulu hingga hilir.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mendukung rencana IPO tersebut, menyebutnya sebagai tonggak penting dalam upaya menjadikan Inalum sebagai pemain global di industri aluminium. "Kami ingin menjadikan mereka perusahaan kelas dunia, apalagi mitra strategisnya seperti Vale dan Freeport sudah ada," kata Thohir.
IPO Inalum diharapkan tidak hanya meningkatkan profil perusahaan, tetapi juga mendukung ambisi pemerintah untuk memaksimalkan nilai tambah dari sumber daya mineral Indonesia.